Dituding Tak Paham KUA-PPAS, Anggota Banggar ‘Tantang’ Pimpinan Buka-Bukaan

Simalungun, Lintangnews.com | Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Simalungun, Sastra Joyo Sirait tantang pimpinan dewan, Rospita Sitorus dan Timbul Jaya Sibarani untuk buka-bukaan terkait terhapusnya anggaran belanja tidak langsung sebesar Rp 60 miliar, dengan mengundang sejumlah media nasional dan media lokal.

Tantangan ini disampaikannya, Kamis (29/11/2018) terkait adanya tudingan dari Rospita Sitorus bahwa dirinya selaku anggota Banggar tidak memahami Kebijakan Umum Anggaran-Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS).

“Rekamannya itu ada sama si Rudi Sinaga (wartawan Siantar 24Jam). Pas rapat Banggar kemarin, dia ada hadir meliput. Ada, jangan dibilang yang dihapus itu tidak ada pada draf KUA-PPAS. Tapi saat itu si Fao (Saut Fao Sinaga, Wakil Ketua DPRD Simalungun) bilang tidak ada. Apa yang gak ada,” cecar Sastra.

Menurut politisi Partai Gerindra Simalungun ini, alasan dirinya keluar atau walk out dari ruang rapat Banggar pasca pembahasan KUA-PPAS APBD Simalungun karena para pimpinan dewan terindikasi memaksa agar anggaran sebesar Rp 60 miliar itu dicoret alias ditiadakan. Dan tidak memberitahukan kemana-mana.

“Karena dipaksakan orang itu yang sebesar Rp 60 miliar dicoret. Sementara kita ketahui anggaran belanja tidak langsung itu untuk insentif Aparatur Sipil Negara (ASN). Kalau mau tau kemana dishare tanya aja Rospita Sitorus dan Timbul Jaya Sibarani. Mereka yang tau, anggota tidak dikasih tau,” ungkap Sastra.

Dikatakan Sastra, diketahuinya adanya penghapusan sebesar Rp 60 miliar dari belanja tidak langsung, setelah Wakil Bupati Simalungun, Amran Sinaga membacakan Nota Pengantar Keuangan Bupati Tahun 2019 beberapa hari lampau. Yakni dari Rp 1.566 miliar jadi Rp 1.506 miliar dan terjadi pada penandatanganan nota kesepakatan.

“Nota bane nya itu untuk insentif pegawai atau untuk apa pun. Diduga dihapus saat penandatanganan nota kesepakatan. Saat Nota Pengantar Keuangan Bupati Tahun 2019 dibaca Wakil Bupati Simalungun, Amran Sinaga, terungkap dari Rp 1.566 miliar jadi Rp 1.506 miliar belanja tidak langsung,” ungkapnya.

Menanggapi adanya tudingan yang dilontarkan oknum pimpinan, Sastra menyuruh agar Rospita Sitorus dan Timbul Jaya Sibarani berdebat dengannya tentang KUA- PPAS di depan umum, dengan mengundang media nasional maupun media lokal.

Sastra menuturkan, dirinya tidak dapat menerima apa yang telah dilontarkan Rospita Sitorus. Terlebih Rospita Sitorus sudah terlalu sering menyepelekan para anggota Banggar di setiap memimpin rapat bersama Timbul Jaya.

“Jangan dibilang saya tak memahami. Rospita kan sering begitu ke anggota. Jangan disengsarakan mereka ASN. Siap kita berdebat tentang KUA-PPAS di depan umum. Bilang sama mereka. Biar terungkap siapa yang jujur di Kabupaten Simalungun ini,” tantangnya.

Informasi dihimpun, sebelumnya Rospita Sitorus kepada wartawan mengatakan Sastra tidak memahami KUA-PPAS itu tetap bisa berubah sampai pada final. Walaupun KUA-PPAS itu sudah diteken ataupun belum bisa berubah. Dan membenarkan bahwa anggaran Rp 60 miliar yang dihapus dari belanja tidak langsung.

Terkait tudingannya itu, Rospita Sitorus belum dapat dimintai keterangan. Walaupun konfirmasi yang dilayangkan ke nomor telepon WhatsApp (WA) miliknya tercentang 2 kali. (zai)