Pansel Diminta Diskualifikasi Fernando Napitupulu dari Calon Direksi PDPHJ

Siantar, Lintangnews.com | Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Keuangan Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya (PDPHJ), Fernando Napitupulu diduga terlibat dalam sejumlah persoalan yang ada di perusahaan daerah milik Pemko Siantar itu.

Salah satunya kasus dugaan pungutan liar (pungli) pengangkatan 65 orang calon pegawai dan pegawai tetap PDPHJ yang diduga didalangi Kabag Kepegawaian, Heriwana Hutagalung.

Tanpa mekanisme, isteri Ketua DPRD Siantar Marulitua Hutapea ini telah memotori pengangkatan 65 calon pegawai dan pegawai tetap PDPHJ.

“Untuk pengangkatan itu, Heriwana pun meminta bayaran antara Rp 6-10 juta per orang. Namun karena pengangkatan dianggap menyalahi mekanisme dan berbau pungli, maka Badan Pengawas dan Plt Dirut, Diddy Cemerlang akhirnya membatalkan SK pengangkatan,” sebut Koalisi Mahasiswa dan Pemuda Siantar-Simalungun (Kompass) melalui keterangannya, Kamis (27/9/2018).

Arif Harahap selaku Kordinator Kompass menyampaikan, dalam persoalan ini, Fernando Napitupulu diduga kuat terlibat.

Buktinya, kedudukannya yang juga sebagai Plt Direktur Pengembangan dan SDM bidang juga mengkoordinasi Direktorat SDM, tidak menindak terduga pelaku Kabag Kepegawaian, Herawana Hutagalung atau melaporkan pelaku ke pihak berwajib.

Sehingga dalam konteks seleksi Calon Direksi PDPHJ, Kompass mendesak Tim Seleksi (Timsel) agar mendiskualifikasi nama Fernando Napitupulu dari Calon Direksi PDPHJ periode 2018 – 2022.

Ini karena dinilai secara kapabilitas atau kemampuan tidak layak untuk diangkat menjadi Direksi PDPHJ periode 2018-2022. Termasuk terbukti tidak memiliki kemauan yang baik, tidak mampu dan gagal mewujudkan penyehatan PDPHJ.

Menanggapi hal ini, Fernando Napitupulu yang ditemui usai rapat kerja dengan Komisi II DPRD Siantar mengaku telah mengetahui ada surat tersebut.

“Itu hak Timsel untuk mendiskualifikasi atau tidak. Saya sudah tau surat itu,” sebutnya.

Ia menilai, sejumlah persoalan yang dibeberkan Kompass salah alamat. Hal ini karena sejumlah persoalan tersebut merupakan kejadian sebelum dirinya menjabat Direksi PDPHJ. (elisbet)