Rismawati Simarmata : Wabah Covid-19, Tenun Ulos Tak Laku

Samosir, Lintangnews.com | Anggota DPRD Samosir, Rismawati Simarmata mengatakan, wabah Covid-19 atau Virus Corona sudah menjalar kemana-mana hingga ‘memacetkan’ perekonomian.

“Sahabat petani yang lagi nanam jagung di ladang-ladang sepanjang Marlumba mengeluh karena harga jagung kandas gara-gara aktivitas perdagangan berkurang,” tulis Rismawati Simarmata di akun Facebook nya, Minggu (19/4/2020).

Menurutnya, tenun Ulos di Lumban Suhi Suhi Toruan yang tidak laku karena kegiatan adat baik di daerah itu maupun ke daerah tetangga ditiadakan. Tetapi kata mereka, lebih baik rugi daripada tidak makan hari ini.

“Kalau (saya) Risma dibilang hoax, tanyakan saja ke sahabat parbecak di Tomok Parsaoran yang sekarang lebih sepi tamu dari sebelumnya. Padahal sebelumnya juga sudah sepi untuk sebuah daerah wisata,” sebut anggota Fraksi PDI-Perjuangan ini.

Sementara itu, tulis Risma, upaya penanganan harus diakui masih kurang dari yang berwajib dan berwenang.

“Kemarin, ketika saya inspeksi ke pos-pos kesehatan dan fasilitas publik, mengeluh lah garda terdepan kita. Alat Pelindung Diri (APD) tidak memadai. Alat rapid test belum kunjung muncul. Masker tidak mencukupi untuk semua aparatur kesehatan kita, apalagi untuk masyarakat biasa,” ujar Risma menuturkan.

Mantan Ketua DPRD Samosir periode 2014-2019 ini menambahkan, sarana cuci tangan tidak memadai bahkan di sarana publik yang dikelola pemerintah.

“Baiklah bila yang berwenang dan berwajib dikatakan sudah bekerja keras. Tapi mengingat Pilkada diundur dan refocusing anggaran yang telah dilakukan demi adanya dana penanggulangan bencana ini, yang berwenang dan berwajib sebenarnya dan harusnya bisa lebih baik. Karena tiada gunanya memperdebatkan ataupun memperebutkan rumah yang kebakaran,” imbuh dia.

Risma menambahkan, sambil menunggu janji maupun perbuatan, mari bersama-sama menyatakan menyumbangkan sarana cuci tangan portabel, baik dalam skala besar maupun kecil seperti yang telah disalurkan Sahabat Risma di Kecamatan Simanindo.

“Ayo promosikan dan beli semampu kita produk masyarakat, seperti Sahabat Risma (komunitas) yang mempromosikan dan membeli produk bawang merah Lumban Suhi Suhi Toruan, yang ngomong-ngomong masih ada tersedia,” ajaknya.

Risma mengajak supaya berinovasi, seperti Sahabat Risma bekerja sama dengan perguruan tinggi untuk mengembangkan mesin disinfektan yang aman untuk digunakan. Juga sisihkan yang bisa disisihkan untuk sesama.

“Sahabat Risma memberikan bantuan untuk desa yang kena angin puting beliung di tengah wabah ini. Tentunya usaha kita di awal terlihat kecil, tapi mari lah tetap memulai. Karena tujuan kita benar adanya, dan seiring waktu kiya berusaha pasti terbuka jalan bagi kebenaran, dani ujungna sai monang do hasintongan ( akhirnya kebenaran lah yang menjadi pemenang ),” ujarnya. (Don)