Tobasa, Lintangnews.com | Perkembangan teknologi kini memacu timbulnya berbagai resiko kecelakaan kerja, salah satunya yang mungkin terjadi adalah kebakaran.
Diketahui peristiwa kebakaran dapat terjadi kapan dan dimana pun. Tidak ada ruang atau pun lingkungan yang terbebas dari resiko kebakaran. Peristiwa itu dapat mengakibatkan korban materi serta adanya korban jiwa maupun kerugian lain secara tidak langsung. Sehingga alangkah bijaksananya selalu siaga dengan menyiapkan alat pemadam kebakaran.
Seperti terlihat asap mengepul tinggi di lokasi RSUD Porsea, Senin (1/10/2018) membuat suasana hiruk pikuk di dalamnya.
Ada yang mengambil alat pemadam kebakaran serta bidan berusaha menyelamatkan pasien. Sebagian lagi mencoba memadamkan api yang sempat membuat heboh warga sekitar saat melintasi RSUD Porsea. iNI setelah mengetahui ternyata hanya simulasi kebakaran.
Seperti dikatakan Kabag PU, D Simanjuntak sebagai Ketua Pelaksana, jika kegiatan pelatihan terdiri dari pemaparan materi tentang pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran oleh Instalasi K3 RS, khususnya cara penggunaan APAR dan evakuasi di dalam ruang inap penyelamatan pasien.
Dilanjutkan dengan praktek lapangan penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (Apar) secara benar yang dilakukan di halaman belakang RSUD Porsea.
“Skenario simulasi ini agar bidan dan dokter yang bertugas dapat menekan rasa panik jika terjadi kebakaran, sehingga penyelamatan terhadap sesuatu di RS terlebih terhadap pasien dapat dilaksanakan secara maksimal, tidak dilakukan dengan pikiran kalut,” sebut Simanjuntak.
Menurutnya, jika sudah di dalam kekalutan, maka diri sendir ipun sulit diselamatkan, apalagi menyelamatkan orang lain. (asri)