Asahan, Lintangnews.com | Banjir yang terus menerus menghampiri Desa Piasa Ulu, Kecamatan Tinggi Raja, Kabupten Asahan sudah terjadi yang ketiga kalinya dalam waktu seminggu ini.

Banjir yang menggenangi jalan mengakibatkan banyak kegiatan masyarakat terhenti, Jumat (14/12/2018).
Jalan utama Desa Piasa Ulu tak didapat dilalui baik kendaraan roda 2 maupun roda 4. Akibatnya beberapa kendaraan mogok karena memaksakan untuk melintas.
Banjir yang menggenangi jalan Piasa Ulu memiliki kedalaman 30-70 cm. Banyak warga yang akhirnya meninggalkan kendaraannya di pinggir jalan atau pun rumah tetangga untuk menghindari banjir.
Anto salah seorang warga Piasa Ulu menuturkan, niatnya mau memanen kelapa sawit. “Namun tiba-tiba sampai disini (jalan tergenang) saya tidak bisa lewat. Terpaksa lah saya tidak jadi panen, padahal hari ini memang sudah waktunya, tetapi karena banjir akhirnya gagal memanen,” ucap Anto.
Dia menuturkan, jika sudah musim penghujan, maka semua aktivitas terpaksa dihentikan akibat adanya banjir. “Itu belum seberapa banjirnya, kemungkinan lagi bakal ada lagi banjir besar yang harus kami hadapi mengingat sudah mau akhir tahun,” kata Anto.
Sementara itu, salah seorang pedagang bakso bakar keliling, Yusmin mengatakan, jika tau kondisinya seperti itu, maka dirinya tidak berangkat dari rumah untuk berjualan. “Sudah jauh-jauh dari Tanjung Alam, sampai ini terhenti tidak bisa melintas,” imbuhnya.
Yusmin menuturkan, jalan Piasa Ulu ini merupakan akses menuju ke tempat lain. Menurutnya, kalau harus memutar makin sejauh dan kondisi jalan nya pun rusak.
“Kalau sudah begini, mau tidak mau terpaksa pulang. Jualan belum ada yang laku. Gara-gara banjir ini jadinya semua aktivitas terhenti,” kata Yusmin. (handoko)