Tobasa, Lintangnews.com | Efrandi Hutagaol tenaga ahli BBPJN (28) merupakan salah satu korban penembakan dari 31 orang pekerja PT Istaka Karya yang membangun jembatan di Kali Yigi dan Aurak, Kabupaten Nduga, Papua, Minggu (2/12/2018) tiba di kampung halamannya Desa Hutagaol, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa).
Sesuai arahan Presiden Joko Widodo menyebutkan, pekerja yang menjadi korban penembakan kelompok bersenjata di Papua itu sebagai pahlawan pembangunan.
Hal itu membuat Bupati Tobasa, Darwin Siagian menjemput jenazah di Bandara Silangit dan melayat di rumah duka, Sabtu (8/12/2018).
Bupati mengatakan, merasa tidak asing dengan Efrandi Hutagaol. Seingatnya, almarhum sempat membuatkan kopi padanya saat dirinya bertugas di Papua sebelum pensiun dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) Papua.
“Jadi saya secara pribadi mengucapkan duka kepada keluarga almarhum,” sebutnya.
Diketahui usai tamat dari SMK Negeri 1 Balige, Efrandi pergi merantau meninggalkan Tobasa sejak tahun 2009 dan langsung ke Papua. Terakhir kali, almarhum pulang kampung pada 30 Desember 2017.
“Ini sekaligus melangsungkan pernikahannya dengan Okta Srimayanti Manik sebagai istrinya. Efrandi merupakan anak kedua dari lima bersaudara,” sebut ibu korban, Junaida Gultom sedih.
Menurutnya, almarhum sering menghubungi via telepon selular. Almarhum meminta agar dirinya sebaiknya jangan lagi turun ke ladang atau sawah untuk bekerja.
“Cari lah orang untuk mengerjakan sawah kita agar tidak terlalu lelah, tentang upah pekerja biar saya yang menanggung,” sebut Junaida menirukan ucapan anaknya.
Sejak mendengar berita tentang nasib anaknya, hingga jenazah tiba di rumah duka, sang ibu masih terus meratap sedih terkait kepergian anaknya menghadap Sang Pencipta. (asri)