Siantar, Lintangnews. com | Wali Kota Siantar, Hefriansyah memberi jawaban yang membingungkan ketika ditanya soal aksi unjuk rasa puluhan wartawan Siantar, Kamis (13/8/2020).
Ditemui usai menghadiri rapat paripurna DPRD Siantar agenda mendengar pidato Presiden Jokowidodo dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke 75, Hefriansyah meminta wartawan untuk membaca aura wajahnya.
“Bagus lah kalau aksi damai, cuma kalian semalam itu kurang membaca sinyal aku,” ucap Hefriansyah, Jumat (14/8/2020).
Ia menyinggung soal rencana pelantikan 70 orang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menurutnya mengada-ada.
“Disangkakan lah aku meminta rekomendasi Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) untuk melantik 60 sampai 70 orang. Kan itu mengada-ada,” ungkapnya.
Hefriansyah membantah soal rekomendasi KASN untuk melantik puluhan ASN tersebut. “Kan mengada-ada itu, tidak ada kulakukan. Terus itulah, timbul hoax dan fitnah,” tuturnya.
“Itu yang kumaksud, bukan hoax nya kalian. Paham kalian kan. Orang nya itu lah itu,” tandasnya tanpa memberi penjelasan lebih lanjut.
Seperti diketahui, puluhan wartawan yang tergabung dalam Aliansi Jurnalis Siantar berunjuk rasa di kantor Wali Kota, Jalan Merdeka, Kecamatan Siantar Barat, Kamis (13/8/2020).
Puluhan jurnalis menuntut pelecehan profesi jurnalistik yang dilakukan orang nomor 1 di Kota Siantar itu.
Bergerak memenuhi halaman depan kantor Wali Kota, puluhan jurnalis baik cetak, elektronik dan televisi menuntut permintaan maaf Hefriansyah yang pada Selasa (11/8/2020) lalu, menyebutkan wartawan ‘pakai otak’. Ucapan itu terekam saat Hefriansyah ditanya jurnalis usai rapat paripurna di DPRD Siantar. (Elisbet)


