Siantar, Lintangnews.com | Daarut Tauhiid (DT) Peduli Sumatera Utara (Sumut) bersama Simalungun Home Dance (Sihoda) melakukan penggalangan dana peduli korban kebakaran di Jalan Tanah Jawa Gang Sewu, Kecamatan Siantar Utara di sejumlah tempat di Kota Siantar, Sabtu (15/2/2020).
Penggalangan dana kali ini dilakukan mulai sore, dari sejumlah persimpangan lampu merah (traffic light) dan lokasi tongkrongan masyarakat.
“Kita selesai sampai Maghrib menggalang dana di lampu merah. Lalu malam kami mengamen di sejumlah tempat seperti Kok Tong dan lainnya,” sebut Novita Sani selaku Tim DT Peduli Sumut.
Disampaikan, soal penyerahan bantuan kepada korban kebakaran, Novita mengaku, hal tersebut belum disepakati menunggu dana terkumpul banyak agar manfaatnya lebih besar untuk para korban.
“Kegiatan ini sebagai bentuk semangat persaudaraan. Kalau nggak kita yang bantu saudara kita yang terkena musibah, siapa lagi,” ucapnya.
Novita mengungkapkan, penggalangan dana ini telah berlangsung selama 4 hari. “Sudah berlangsung selama 4 hari, selain dengan Sihoda, kami juga bersama Kopssar (Komunitas Pecinta Satwa Siantar). Kalau dengan Sihoda, kami galang dana sambil menampilkan tarian tradisional. Jika bersama Kopssar, kami sembari edukasi hewan-hawan di jalanan. Mengenalkan tentang hewan kayak ular, iguana, burung hantu dan lain sebagainya,” jelasnya.
Lanjutnya, untuk aksi sosial itu cukup banyak komunitas yang ingin bergabung. “Tergantung kesempatan waktunya saja. Siapa saja boleh gabung. Tidak hanya dari komunitas, anak-anak sekolah pun gabung,” ujarnya.
Novita menuturkan, DT Peduli Sumut mengungkapkan pihaknya aktif dalam sejumlah kegiatan penggalangan dana.
“Kebakaran di Jalan Mangga beberapa waktu lalu, kami melakukan penggalangan dana. Banjir Serbelawan juga. Kebakaran di Panombean Panei pun kami galang dana sampai bisa dibangunkan rumah korban kembali dengan penggalang dana,” sebutnya.
Dia menambahkan, intinya ada bencana mereka merasa terpanggil, selama itu terjangkau sesuai kemampuan pihaknya.
Selain itu, pihaknya juga telah membentuk aliansi Sisisar (Siantar Simalungun Satu Rasa) yang tergabung dari 16 komunitas di Siantar Simalungun. (Elisbet)