Batubara, Lintangnews.com | Rodiah (75) warga dusun III Desa Guntung Kecamatan Limapuluh Pesisir mengharapkan perhatian Pemkab Batubara melalui dinas terkait agar bisa memberikan bantuan terhadap 2 orang anaknya yang mengalami gangguan jiwa berat.
Ini diungkapkan wanita lanjut usia (lansia) itu, Minggu (7/10/2018) di kediamannya yang sudah roboh karena dirusak kedua anaknya dan berharap perhatian dari pemerintah setempat.
Kedua anaknya Rodiah kerap mengamuk dan merusak rumah mereka sendiri yang kini sudah roboh seluruhnya. Bahkan keduanya kerap merusak pepohonan serta taman para tetangga.
Rodiah merupakan janda yang menggantungkan hidup dari bertani padi itu mengaku, sudah pernah membawa kedua putranya itu berobat ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) di Medan. Namun karena keterbatasan biaya, keduanya dibawa pulang dan hingga beberapa tahun belakangan ini tidak pernah mendapat pengobatan apapun.
Rodiah juga mengaku sudah kehabisan akal menghadapi kedua buah hatinya itu dan akan memasrahkan jika keduanya untuk dipasung, sebab sudah meresahkan dirinya serta warga sekitar.
Meski rumah mereka sudah rubuh, namun kedua anaknya itu tetap bertahan tinggal meski berlantaikan tanah. Sedangkan Rodiah sendiri terpaksa harus mengungsi ke rumah tetangga.
“Saya berharap sekali ada bantuan dari pemerintah serta dermawan untuk biaya mengobati kedua anak saya untuk mendirikan kembali rumahnya agar bisa hidup dengan kondisi yang layak,” paparnya.
Menanggapi hal itu, Ketua Fraksi Gerindra DPRD Batubara, Pagar J Pandiangan mengaku prihatin, sebab masih minimnya perhatian pemerintah terhadap penderita gangguan jiwa berat atau skizofrenia.
Menurutnya, Undang-Undang (UU) Nomor 18 tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa, diharapkan mampu memberikan pelayanan memadai bagi para penderita gangguan jiwa dan Pemkab Batubara agar dapat mengacu itu untuk dijadikan landasan.
Dia juga meminta Pemkab Batubara melalui Dinas Sosial (Dinsos) dapat segera menyikapi persoalan yang dihadapi Rodiah yang hidup dengan kondisi memprihatinkan. Karena rumahnya rubuh, serta menghidupi kedua anaknya yang mengidap skizofrenia.
Dirinya juga berharap, kedepannya Pemkab Batubara dapat menyediakan sarana dan prasarana yang memadai untuk penanganan penderita gangguan jiwa,, sekaligus memberikan bantuan berupa obat-obatan dan layanan kesehatan.
“Kita minta dinas terkait segera tanggap, dan yang terpenting itu bagaimana dibantu rumah Rodiah bisa kembali berdiri. Bukan kan ada bantuan rumah tak layak huni,” kata Pagar mengakhiri. (welas)