Simalungun, Lintangnews.com | Gelar rekonstruksi (rekon) pembunuhan hingga membuat, Anggiat Hutapea (17) warga Huta Hatonduhan Nagori Saribu Asih, Kecamatan Hatonduhan, Kabupaten Simalungun meninggal dunia pada Rabu (2/1/2019) sekira pukul 00.30 WIB, ternyata Polsek Tanah Jawa resor Simalungun pelit informasi.

Bagaimana tidak, terkait rekon yang dilaksanakan di halaman Mapolsek Tanah Jawa, dimulai sekira pukul 10.30 WIB, Rabu (23/1/2019).
Sekira pukul 11.30 WIB, diduga rekon usai digelar, Kanit Reskrim Polsek Tanah Jawa, Iptu Jaresman Sitinjak mengelak saat akan dikonfirmasi. “Baru selesai, makan lah kita yok,” kelitnya dalam bahasa daerah.
Selanjutnya Jaresman masuk ke dalam mobil. Lalu pergi meninggalkan sejumlah wartawan. Ini mengakibatkan wartawan menggali informasi dari beberapa warga yang menyaksikan langsung rekon pembunuhan tersebut.
Novrianto Purba yang diketahui selaku pemeran pengganti korban pada rekon berdasarkan rekaman video yang diperoleh wartawan dari salah seorang pelajar SMK wanita di lokasi, berinisial JCW memaparkan, tersangka sebelum ke Pesta Rondang Bintang (TKP) datang naik sepeda motornya.
Tiba di areal Pesta Rondang Bintang, kebetulan 45 meter dari jalan besar masuk terjadi kemacetan dan banyak orang yang lalu lalang. Posisi sepeda motor korban persis di belakang kendaraan tersangka. Diketahui korban saat itu bersama pacarnya.
Saat itu korban menghardik tersangka. “Gaslah kereta (sepeda motor) mu, mau lewat kami,” hardik korban. Lalu datang tersangka, “Apa hakmu mengatur-atur aku,” gertak tersangka. Akhirnya tersangka dan korban berdebat. Usai berdebat, tersangka pergi memarkirkan sepeda motor ke depan. Korban pun pergi menuju pesta.
Kurang puas perasaannya, pelaku kembali menemui korban dan kembali terjadi adu mulut. Tersangka lalu menampar korban. Sementara korban mencekik leher tersangka dan meninjunya. Selang tak lama datang lah 2 orang tua, salah satunya marga Sinaga (saksi).
Lalu saksi, Permanto Sinaga menarik tubuh korban karena menduduki tubuh tersangka. Sesudah dilerai, tersangka pulang ke rumahnya dan mengambil pisau belati ukuran 28 cm dan kembali ke Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Karena mendapatkan kabar tersangka pulang ke rumahnya mengambil belati, warga bermarga Sinurat sempat mengatakan sesuatu pada korban. “Ah sudah lah kalau si Permanto pelakunya, aman lah itu,” kata Sinurat kepada korban dan berjanji ingin mengamankan dengan membawanya pulang ke rumah.
Lalu Sinurat merangkul korban keluar dari arena Pesta Rondang Bintang. Dan perhatiannya tertuju kepada Permanto Sinaga.
Tiba-tiba tersangka yang tidak dikenal Sinurat karena mengingat tersangka lama di Bandung dan Jakarta, lalu menghujamkan belati ke tubuh korban sebanyak 3 kali hingga roboh.
Menurut Novrianto, jari tangan Sinurat mengalami luka terimbas dari tikaman tersangka.
“Kalau status Sinurat, dijadikan saksi saja pada rekon itu,” imbuh Novrianto yang mengaku orang dekat Iptu Jaresman Sitinjak.
Sementara, Kapolsek Tanah Jawa, Kompol Hasudungan Panggabean yang coba dikonfirmasi melalui pesan singkat ke WhatsApp (WA) miliknya, lintangnews.com belum mendapatkan respon hingga pemberitaan ini dilansir ke meja keredaksian.
Sebelumnya diketahui, tersangka pelaku pembunuhan terhadap korban, Anggiat Hutapea (17) adalah Kriston Horas Butar-Butar (27) warga Huta 1 Nagori Buntu Bayu, Kecamatan Hatonduhan. (zai)