Siantar, Lintangnews.com | Badan Pengurus Cabang (BPC) Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Siantar-Simalungun menunjuk Barita Hutajulu dan Daniel Butarbutar sebagai Ketua dan Sekretaris Caretaker GMKI Komisariat STT HKBP.
Keputusan ini merupakan kebijakan dari BPC GMKI Siantar-Simalungun, dengan memandang untuk langkah penyalamatan organisasi di tingkatan komisariat, setelah setahun lebih tidak menyelesaikan masa baktinya dan melakukan rapat anggota komisariat (rakom).
Hal ini disampaikan Daniel melalui pesan tertulisnya, Jumat (18/1/2019). Dijelaskan Daniel, rakom itu untuk membangunkan kembali GMKI Komisariat STT HKBP di kampus tersebut yang berlangsung selama pada tanggal 17-18 Januari 2019 di Student Center GMKI Siantar-Simalungun.
Sambungnya, rakom merupakan wadah tertinggi mengambil keputusan di tingkat komisariat, yang memiliki agenda umum mengevaluasi kinerja pengurus lama, menyusun gambaran umum program kedepan, serta memilih Ketua dan Sekretaris baru untuk 1 tahun kedepan.
Rakom GMKI Komisariat STT HKBP dihadiri anggota GMKI di kampus Teologia ini. Hadir juga BPC GMKI Siantar-Simalungun sebagai peninjau rakom.
Daniel menyampaikan, di penghujung kegiatan rakom itu mengamanatkan tanggung jawab sebagai Ketua Komisariat kepada Tulus Siagian dan Sekretaris Komisariat, Evan Daniel Sinaga.
Ketua terpilih, Tulus menyatakan kesiapannya dan komitmennya untuk menjalankan roda organisasi di tingkatan komisariat dan akan menghantarkan organisasi kaderisasi itu hingga periode yang diamanatkan GMKI Siantar-Simalungun padanya.
“GMKI Komisariat STT HKBP haruslah kembali eksis. Slaku warga gereja yang sadar melalui kehadirannya di tengah-tengah gereja, perguruan tinggi dan masyarakat untuk menunjukkan jati dirinya mewujudkan kedamaian, kesejahteraan, keadilan, kebenaran, keutuhan ciptaan dan demokrasi di Indonesia,” ujar Tulus.
Ketua Cabang GMKI Siantar-Simalungun, Wahyu Siregar meminta agar pengurus Komisariat nantinya meningkatkan konsolidasi terhadap anggota GMKI di kampus STT HKBP, sehingga apa yang menjadi komitmen dapat terwujud.
Selain itu, mahasiswa Teologia agar senantiasa menyampaikan suara suara nabiah di tengah-tengah 3 medan layanan GMKI terkhusus masyarakat yang termarjinalkan.
“GMKI komisariat STT HKBP haruslah hadir sebagai garda terdepan bagi mereka masyarakat yang termarjinalkan yang ditindas dan kehilangan hak-haknya,” ucap Wahyu. (rel)