Siantar, Lintangnews.com | Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Siantar lakukan aksi damai di kantor DPRD dan Wali Kota, Senin (10/12/2018).
Aksi itu terkait Siantar merupakan kota dengan tingkat kekerasan terhadap perempuan cukup tinggi. Dari data yang mereka peroleh Siantar merupakan tingkat kedua dengan tindakan kekerasan terhadap perempuan setelah Kota Medan.
“Siantar mendapatkan peringkat kedua setelah Medan untuk wilayah Sumatera Utara dengan tingkat kekerasan terhadap perempuan. Kita harapkan, Siantar yang merupakan peringkat ketiga dengan kota tertoleran dapat menekan angka kekerasan terhadap perempuan. Dan Pemko Siantar agar mendukung program itu,” ujar Ketua Cabang GMNI Siantar, Samuel Tampubolon.
GMNI juga mengajak DPRD dan Pemko Siantar untuk turut serta dalam menekan angka kekerasan terhadap perempuan.
Disayangkan, saat aksi damai di depan kantor DPRD Siantar, tak satu pun aspirasi mereka mendapat sambutan dari para anggota dewan.
Karena tidak mendapatkan sambutan apapun, massa yang berjumlah belasan orang ini melanjutkan aksinya di depan Kantor Wali Kota Siantar.
Kedatangan massa GMNI disambut Kabag Humas Pemko Siantar, Hamam Soleh. Soleh menjelaskan, Pemko Santar akan terus berusaha untuk berperan serta dalam menekan angka kekerasan terhadap perempuan.
“Permasalahan ini bukan hanya di daerah saja. Jadi Pemko Siantar mendukung apa yang dilakukan teman-teman (GMNI) untuk menekan angka kekerasan terhadap perempuan,” terang Sholeh.
Selain itu, massa juga meminta supaya Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemko Siantar turut menandatangani spanduk untuk mendukung dihentikannya kekerasan terhadap perempuan. (irfan)