Google Maps Tandai Daerah di Siantar sebagai “Pusat Peredaran Narkoba”

Lintangnews | Sebuah kawasan di Jalan Bangsal, Pematangsiantar, tiba-tiba diberi label “Tempat Peredaran Narkoba Terbesar” oleh Google Maps. Label ini memicu kecemasan warga dan dikaitkan dengan pernyataan Walikota Pematangsiantar, Wesly Silalahi, tentang maraknya narkoba di kota tersebut.

Menurut Pratama, salah seorang warga, mengaku terkejut menemukan label tersebut. “Ini sangat meresahkan. Label seperti ini bisa merusak citra daerah dan menimbulkan stigma buruk bagi kami yang tinggal atau beraktivitas di sini,” ujarnya.

Pegiat media sosial Azhari Nasution menduga, pelabelan ini merupakan bentuk protes terhadap maraknya peredaran narkoba di Pematangsiantar.

“Ini seperti pesan tersirat kepada aparat bahwa lokasi ini harus ditindak tegas,” katanya saat dihubungi wartawan, Jumat (25/4/2025).

Dia juga mengaitkan label ini dengan pernyataan Walikota Wesly Silalahi, yang dua kali menyebut Pematangsiantar darurat narkoba—saat acara ramah tamah di rumah dinas dan perayaan HUT GKPS ke-74.

“Artinya, walikota sendiri sudah mengakui masalah ini. Ini bukan hal sepele dan butuh tindakan serius,” tegasnya.

Warga Hadang Polisi Menangkap Tersangka Narkoba

Polisi diadang saat menangkap sejumlah orang di Jalan Bangsal.

Jalan Bangsal sebelumnya viral setelah polisi dihadang warga saat menangkap pengguna narkoba, Kamis (24/4).

Dalam video yang beredar, mobil polisi (Toyota Avanza BM 1211 DQ) dikerumuni warga. Seorang perempuan terlihat memukul mobil dan mendorong polisi sambil berteriak, “Jangan bawa dia! BB (barang bukti)-nya mana?”

Menurut informasi, operasi ini dilakukan oleh Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumut. Empat pria berhasil diamankan, namun insiden penghadangan memicu pertanyaan tentang tingkat resistensi masyarakat terhadap upaya pemberantasan narkoba di lokasi tersebut.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi dari Google mengenai alasan pelabelan tersebut. (*)