Siantar, Lintangnews.com | Sebanyak 52 guru ditambah 26 orang pengawas sekolah dan beberapa Kepala Sekolah (Kepsek) se Kota Siantar mengikuti pelatihan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di Aula SMP Katolik Cinta Rakyat, Jumat (2/11/2018).
Salah seorang fasilitator Tonato Fundation, Ramadan mengatakan, Kepsek dan pengawas sekolah merupakan pelaku kunci dalam pengelolaan sekolah. Termasuk dalam mewujudkan pembaharuan di suatu sekolah atau madrasah.
Oleh karena itu, menurutnya pengenalan program kepada Kepsek dan pengawas perlu dilakukan terlebih dahulu sebelum para guru mendapat pelatihan. Ini agar para Kepsek dapat memberikan dukungan terhadap peningkatan mutu pembelajaran.
“Pengenalan program akan dilakukan dalam bentuk pelatihan selama2 hari, termasuk kunjungan sekolah untuk praktek melakukan pemantauan. Unit MBS yang akan dilatihkan meliputi, unit pembelajaran aktif, unit dua MBS, budaya baca, pemantauan sekolah dan Rencana Kerja Lanjutan (RTL),” sebutnya.
Tujuan pelaksanaan kegiatan ini, sambung Ramadan untuk memperkenalkan unsur-unsur dan contoh pembelajaran aktif, memperkenalkan konsep budaya baca, jenis-jenis kegiatan. Serta menentukan tindakan Kepsek dan pengawas dalam menciptakannya di lingkungan sekolah dan madrasah.
“Perlu dikembangkan terkait pembelajaran, budaya baca, peran serta masyarakat, dan manajemen, serta merumuskan tindakan perbaikan dan penyebarluasan, serta penyusunan RTL untuk mewujudkan berbagai gagasan yang telah diperoleh dari pelatihan,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Pemko Siantar melalui Sekretaris Dinas (Sekdis), Jonsen Girsang menyampaikan, sangat penting program pelatihan ini untuk diterapkan nantinya oleh guru dan Kepsek.
Pelaksanaan kegitan pelatihan manajemen berbasis sekolah dan pembelajaran bagi pengawas, Kepsek, guru SMP dan SD ini merupakan rangkaian kegiatan dari kerjasama Pemko Siantar dengan Tanoto Foundation dalam peningkatan mutu pendidikan di daerah itu.
Harapan Jonsen, melalui kegiatan itu, sekolah-sekolah dapat belajar banyak tentang praktek-praktek, baik pembelajaran dan pengelolaan sekolah yang juga akan berimbas pada peningkatan kemampuan anak didik nantinya.
“Kami berpesan kepada seluruh peserta pelatihan agar bersungguh-sungguh mengikuti acara ini. Karena tidak semua sekolah mendapatkan pelatihan ini. Kita harapkan kedepan dapat dikembangkan kerjsama itu, sehingga menjangkau seluruh sekolah di Siantar,” tutupnya. (elisbet)