Hanyut Usai Kejar Pangulu, Pegawai Kejaksaan Simalungun Ditemukan Sudah Tak Bernyawa

SIMALUNGUN, Lintangnews.com | Pegawai Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Simalungun, Reynanda Prima Ginting yang hanyut semalaman di Sungai Asahan, akhirnya ditemukan, Kamis (03/07/2025) sekira jam 11.30 wib.

Namun, Pria berumur 25 yang juga merupakan Calon Jaksa itu ditemukan sudah tidak bernyawa. Ia ditemukan sekira 2 KM dari lokasi semula hanyut, tepatnya di belakang kilang getah PT Mas Mulia, antara Kelurahan Kedai Ledang dan Kelurahan Mutiara, Kisaran Kabulaten Asahan, Rabu (02/07/2025) sekira jam 18.00 wib.

Informaai dihimpun, Reynanda ditemukan dalam posisi terlentang dengan menggunakan pakaiannya kemeja kotak dan celana panjang berwarna coklat.

Sementara, satu korban hanyut lainnya yang diketahui bernama Fahri, sampai saat ini belum dapat ditemukan dan sampai saat ini Tim Basarnas masih melakukan pencairan.

Kasi Intel Kejari Simalungun, Edison P Situmorang, mengatakan, meski pegawai Kejari itu sudah ditemukan, sampai saat ini mereka masih berada di lokasi kejadian dan berharap untuk Fahri juga dapati segera ditemukan.

“Masih disini kita bang, kan masih ada satu lagi. Kita berharap bisa juga segera ditemukan, ” Ujarnya yang dihubungi via WhatsApp (WA).

Sementara itu, diketahui dalam berita sebelumnya Pegawai Kejaksaan Negeri (Kejari) Simalungun Reynanda Primta Ginting SH (26) dinyatakan hilang karena hanyut di salah satu Sungai Kabupaten Asahan, Rabu (02/07/2025) sekira jam 18.00 wib

Pegawai Kejari bagian Staf Pidana Khusus (Pidsus) itu hanyut saat mengejar Pangulu Banjar Hulu Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungun, Kardianto yang melarikan diri melompat ke Sungai dari salah satu kafe pinggir sungai di Jalan H.M Yamin Kisaran Naga Kecamatan Kisaran itu

Selain itu, salah seorang warga yang merupakan adik dari pemilik kafe tersebut bernama Fahri juga ikut hanyut dan belum dapat ditemukan.

Informasi yang dihimpun, Rabu sore hari itu Tim Kejaksaan Simalungun yang berkordinasi dengan Tim Kejaksaan Asahan mencoba mengamankan Kardianto yang diketahui saat itu bersama dengan Bendahara Nagori Banjar Hulu, Bambang Surya Surya di cafe pinggir sungai itu.

Namun saat itu, Kardianto yang tau dirinya mau dibawa ke Kantor Kejari Simalungun merasa ketakutan dan langsung melompat ke sungai.

Namun, saat itu Kardianto terlihat tidak dapat berenang sehingga adik dari owner kafe itu juga langsung melompat untuk menyelamatkannya. Disusul juga oleh Reynanda yang juga turut melompat ke Sungai.

Kardianto berhasil diselematkan. Sayangnya, Reynanda dan Fahri kelelahan dan tidak berhasil menyelamatkan diri, mereka pun hanyut dan tenggelam hingga saat ini belum dapat ditemukan.

Sejumlah warga sekitar sungai tersebut dihebohkan dalam peristiwa tersebut, dan diketahui TIM Basarnas sudah turun ke lokasi hingga malam hari mencari kedua korban yang hilang tersebut.

Diketahui juga, Kejaksaan Simalungun sudah melakukan pemanggilan hingga 3 kali kepada Kardianto untuk dimintai keterangannya sebagai saksi dalam perkara dugaan korupsi Dana Desa (DD) Nagori Banjar Hulu 2024 senilai Rp 400 juta. Namun ketiga panggilan tersebut tidak diindahkan oleh Kardianto.

Dan kasus dugaan korupsi ini juga, masyarakat Banjar Hulu diketahui sudah melakukan aksi beberapa kali, baik di Kantor Kejaksaan Simalungun, Kantor DPRD Simalungun dan Kantor Bupati Simalungun meminta Kardianto untuk diberi tindakan atas dugaan korupsi itu. (Red)