SIMALUNGUN, Lintangnews.com | Mendapatkan orderan dengan ongkos Rp 60 ribu, Ricard Charles pangaribuan (39) yang merupakan seorang tukang ojek offline merasa tergiur.
Alih alih menguntungkan, justru orderan ini malah menjadi musibah kepada dirinya. Sebab, sepedamotor jenis Honda Vario 160cc BK 4811 WAR miliknya raib dibawa kabur oleh penumpang yang tak dikenalnya itu.
Diceritakan Ricard, awalnya ia mendapatkan orderan dari seorang pria bertubuh besar dan tinggi menggunakan kacamata dan masker itu di seputaran Jalan Gunung Simanuk-manuk Kecamatan Siantar Barat tepatnya di RS Tentara, Senin (11/08/2025) sekira pukul 14.30 wib.
Pria yang menggunakan baju berwarna coklat memintanya untuk mengantar ke Jalan Melati Lorong VII Beringin Kelurahan Sinaksak, Kecamatan Tapian Dolok Kabupaten Simalungun dengan upah Rp 60 ribu.
“Katanya dia mau kerumah nenek kandungnya disana, mau menjemput anaknya, ” Ujarnya warga Jalan Patimura Kelurahan Tomuan Kecamatan Siantar Timur Kota Pematangsiantar, yang ditemui di lokasi kejadian di jalan Melati, Selasa (12/08/2025) sekira jam 11.30 wib, sembari menjelaskan bahwa perjanjian mereka tidak hanya mengantar ke Jalan Melati itu, namun kembali lagi ke RS Tentara tersebut karena pelaku beralasan kepadanya istri pelaku sedang dirawat di RS Tentara.
Diperjalanan menuju Jalan Melati itu, pelaku memintanya singgah untuk membeli Bakso dan Es Cendol di pinggir jalan Medan.
“Begitu kami sampai, pelaku langsung masuk ke rumah nenek itu dan mengeluarkan bangku plastik menyuruh menunggu sebentar, karena pelaku bilang dia masuk kusuk dulu,” Katanya dan selanjutnya pelaku juga memberikan Bakso dan Es Cendol yang dibeli tadi untuk dimakan.
Sembari menikmati Bakso dan Es Cendol itu, mendadak pelaku yang awalnya menggunakan celana jeans panjang keluar menggunakan celana pendek tanpa kacamata memintanya untuk meminjamkan sepedamotor miliknya untuk menjemput anaknya.
“Disitu aku bingung, manut manut aja apa yang bilangnya. Karena dia sering menepuk pundak ku. Ntah itu dihipnotis atau karena kelelahan dan dikasih makan dan minum, tanpa rasa curiga aku kasih aja keretaku (sepedamotor, red) itu, ” Ketusnya.
Setelah itu, tak berapa lama nenek yang disebut pelaku nenek kandungnya itu keluar dari rumah bercat warna biru muda itu dan menanyakan kepadanya tentang tujuan pelaku keluar.
“Aku bilang pelaku mau jemput anaknya, nenek kan nenek kandungnya,” Ucapnya menirukan ucapnya saat itu.
Namun, nenek yang diketahuinya bernama Boniem itu mengaku kepadanya bahwa ia juga tidak begitu mengenali pelaku apalagi sebagai nenek kandung.
“Disitu aku sudah tau ini pasti sudah dilarikan, sempat juga ku tunggu 2,5 jam disini. Dan memang tidak kembali lagi, ” Katanya sembari menjelaskan sepedamotor itu masih proses kredit dan sudah dibayarkan 7 bulan tanpa tunggakan dari tenor 3 tahun.
Disana, diketahui dari nenek itu bahwa pelaku memang meninggalkan celana jeans dan sebuah kacamata didalam rumah nenek itu.
Atas peristiwa ini, Ricard melaporkan hal ini ke Polres Serbelawan, Selasa (12/08/2025).
Ditempat yang sama, Boniem (67), mengatakan pelaku sudah dia kali datang ke tempatnya bertujuan hendak kusuk mengingat dirinya memang tukang kusuk di kampung itu.
“Dua kali dia dibonceng orang kemari kalau tidak salah katanya nama Adi, tapi dua kali itu gagal kusuk bilang mau pergi bentar dan tidak balik lagi,” Terangnya.
“Uda ku siapkan pun tempat kusuk bantal dan alas, dan udah dibukanya celana tinggal pakek celana pendek tapi pergi lagi, makanya celana dan kacamata tinggal disini, ” Katanya sembari menegaskan bahwa ia tidak memiliki hubungan dengan pelaku.
Kapolsek Serbelawan IPTU Gunawan Sembiring melalui Kanit Reskrim Polsek Serbelawan IPDA Radot Siagian membenarkan adanya laporan korban ke Polsek Serbelawan.
“Saat ini masih kita lidik, dan sesegera mungkin kita akan mengungkap pelaku kejahatan itu, ” Ujarnya. (*)