IMM USU Perkuat Gerakan Profetik

Medan, Lintangnews.com | Sastrawan sekaligus Sejarawan, Kuntowijoyo menjelaskan, ilmu sosial tidak boleh berpuas diri dalam usaha untuk menjelaskan atau memahami realitas dan kemudian memaafkannya begitu saja.

Tetapi lebih dari itu, ilmu sosial harus juga mengemban tugas transformasi menuju cita-cita yang diidealkan masyarakatnya.

Kuntowijoyo merumuskan 3 nilai dasar sebagai pijakan ilmu sosial profetik yaitu, humanisasi, liberasi dan transendensi. Ide ini kini mulai banyak dikaji. Di bidang sosiologi misalnya muncul gagasan Sosiologi Profetik yang dimaksudkan sebagai sosiologi berparadigma atau Ilmu Sosial Profetik (ISP).

Begitu juga dengan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Eksakta USU yang memperkuat pembahasan gerakan sosial profetik sepaham dengan salah satu tri kompetensi dasar IMM yaitu humanitas (gerakan kemasyarakatan).

Bayu Gusmara sebagai alumni DAM Nasional IMM Medan atau Bidang SPM PC IMM Medan menjelaskan, pentingnya membangkitkan gerakan sosial profetik ini agar tidak hanya menjadi teori saja di kalangan kader IMM.

Menurutnya, kader IMM harus benar-benar peduli terhadap gagasan sosial ke masyarakat. Ini guna mengenalkan pada masyarakat bahwa IMM sebagai organisasi yang mempunyai Tri Kompetensi dasar humanitas, religiusitas dan intelektualitas, serta masih tetap kokoh menjaganya.

“IMM juga harus selalu melaksanakan kegiatan ke masyarakat seperti advokasi. Juga melakukan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat,” sebut Bayu, Jumat (19/4/2019).

Kedepan, jika IMM semakin menerapkan gerakan sosial kemasyarakatan ini, Bayu yakin IMM akan menjadi garda organisasi yang sangat dicintai oleh semua kalangan. (rel)