Jakarta, Lintangnews.com | Banyak orang tidak percaya diri dan tidak berani mengajak seseorang pergi berkencan, sehingga pada akhirnya mengurungkan niatnya.
Hal ini seharusnya tidak terjadi. Apapun jawabannya, kamu seharusnya memiliki keberanian untuk mengajak seseorang pergi bersama, baik mengajaknya langsung maupun melaui pesan singkat.
Bagi kamu yang masih bingung, setidaknya ada empat langkah yang bisa kamu coba:
- Jangan terlalu banyak berpikir
Salah satu permasalahan terbesar dalam hal hubungan adalah takut akan kegagalan. Kegagalan memang bisa terjadi, tapi kan ada juga kemungkinan berhasil. Jadi jangan biarkan ketakutan ini membelenggumu. “Ketakutan dan kekhawatiran ini akan membuat kita menghindari risiko-risiko positif lainnya, seperti berhasil mengajak seseorang pergi kencan,” kata seksolog klinis dan psikoterapis, Dr. Kristie Overstreet.
Menurutnya, cara pikir tersebut muncul karena seseorang cenderung melindungi ego atau perasaannya dari rasa sakit dan malu. Jangan sampai kamu terlalu banyak berpikir, menghabiskan berhari-hari hanya untuk berencana, berkirim pesan, namun tidak melakukan ajakan konkret.
“Jangan berpikir rumit atau membuatnya terasa sulit. Buatlah ini menjadi hal sederhana, ajaklah apakah mereka mau pergi makan malam atau minum bersama,” kata Overstreet. Tak perlu banyak berpikir, langsung ajak mereka. Jika mereka mengatakan “ya”, maka hal itu sangatlah bagus. Namun jika mereka menolaknya, artinya kamu tidak perlu buang-buang waktu lagi, segeralah move on.
- Katakan langsung
Menurut Overstreet, untuk mengajak seseorang pergi berkencan tak perlu basa basi yang terlalu berpanjang lebar. Ajakan yang bertele-tele atau njlimet hanya akan membuat mereka bingung dan justru bisa menimbulkan kesalahpahaman. Jangan juga memberikan pertanyaan-pertanyaan yang samar dan tidak jelas. Misalnya dengan menanyakan “mungkinkah kita pergi bareng?”, tapi tanpa disertai penjelasan kapan dan di mana. Kamu cukup secara spesifik menanyakan apakah mereka punya waktu untuk pergi bersamamu di waktu tertentu.
“Misalnya, “Apakah kamu mau ngopi bersama Selasa malam?” Ini menunjukkan bahwa kamu tertarik dengan mereka, bukan hanya membutuhkan seseorang untuk pergi bersama,” ujarnya.
Jangan juga mengelaborasi terlalu banyak rencana. Hal ini membuat kamu seolah mendapatkan banyak tekanan untuk tampil atau untuk menjadi menarik. Jika kamu memiliki kepribadian menarik, kamu tidak perlu mengajak mereka ke kebun binatang terlebih dahulu, lalu pergi ice skating, menyelam, dan memancing di laut hanya untuk membuat mereka terkesan. Acara minum kopi dengan orang yang menarik, perhatian, dan menyenangkan sudah cukup meninggalkan kesan bagi seseorang.
- (Jika lewat pesan singkat) Perhatikan responsnya
Jika kamu mengajak seseorang pergi berkencan lewat pesan singkat dan mereka tak memberi jawaban yang mengandung unsur “ya”, belum tentu mereka tidak berminat berkencan denganmu.
Cobalah perhatikan respons mereka. “Jika mereka sibuk dan tidak memberimu alternatif opsi, maka mereka memang tidak tertarik. Jika mereka sibuk tapi memberikan opsi waktu untuk bertemu, artinya mereka tertarik tapi tidak bisa memenuhinya pada hari yang kamu minta,” kata Overstreet.
Jika mereka mencoba untuk menjadwalkan kembali, jangan memandangnya sebagai penolakan. Beri mereka kesempatan untuk merealisasikannya. Tapi jika tidak, cobalah mengajaknya sekali lagi di lain waktu. Jika mereka masih juga tidak merespons positif, itu berarti dia tidak berminat. Biarkanlah mereka pergi dan berhentilah mengejarnya. Konsepnya sederhana saja: jika seseorang benar-benar ingin pergi bersamamu, mereka akan memberi jawaban untuk pergi. Tapi jika tidak, mereka tidak akan mau.
- (Jika secara langsung) Mulai dengan Obrolan Kecil
Bertemu dengan seseorang dan mengajak mereka pergi berkencan secara langsung juga punya aturan khusus. Jangan hanya mendatangi seseorang yang kamu pikir menarik lalu langsung mengajak mereka pergi kencan. Mulailah dengan obrolan kecil dan lihatlah apakah ada kesamaan ketertarikan antara kalian berdua. Perhatikan baik-baik cara mereka merespons.
Contohnya, ketika kamu mendekati seseorang tapi mereka tidak membalasmu, hanya meresponsmu seadanya atau bahkan menjauh, maka lupakanlah dia. Tapi jika tidak, cobalah mendiskusikan sesuatu yang mungkin membuat mereka tertarik, bergantung pada lokasi ketika kamu mendekati mereka. Bacalah situasi berdasarkan lokasimu tersebut. Jika kamu sedang dalam antrian membeli kopi, tanyalah tentang kopi favorit yang ada atau apakah mereka sudah mencoba menu baru.
Ketika mereka tampak tertarik dengan obrolanmu dan merespons dengan baik, teruskanlah obrolan tersebut. Kamu bisa menanyakan nama, pekerjaan, atau hal lainnya. Jangan takut menanyakan ini. Jangan lupa juga untuk memerhatikan bahasa tubuh dan suasana yang kamu rasakan. “Jika kamu terus mendapatkan lampu hijau, cobalah ajak mereka untuk pergi ngopi di hari berikutnya,” kata Overstreet.
sumber : kompas.com