Ini Bentuk Kepedulian ‘Parhobas’ dalam Sejumlah Aksi Sosial di Siantar

Siantar, Lintangnews.com | Ratusan anak muda di Kota Siantar membentuk komunitas yang diberi nama ‘Parhobas’. Dalam bahasa Indonesia kalimat ‘Parhobas’ itu diartikan ‘Pekerja’

Ternyata komunitas itu untuk menunjukkan kepedulian mereka terhadap lingkungan, masyarakat miskin, korban banjir dan bentuk sosial lainnya di Siantar.

Salah satu aksi nyata dilakukan Parhobas ketika ditemui di pinggiran Sungai Bah Bolon, Jalan MH Sitorus, Kelurahan Teladan, Kecamatan Siantar Barat, Minggu (28/10/2018) kemarin.

Puluhan anggota Parhobas menelusuri jalan setapak tepatnya di samping rumah dinas Wali Kota Siantar, yang letaknya persis di pinggiran Sungai Bah Bolon. Ternyata mereka melakukan aktivitas membersihkan sampah, memasang plang berisi tentang rasa peduli terhadap sungai, serta mendirikan flying fox sebagai sarana bermain, tempat duduk dan lainnya.

Padly Harahap, salah satu Parhobas mengatakan, komunitas ini hadir tanpa pemimpin. Menurutnya, tidak ada istilah ketua di komunitas itu.

“Kehadiran kami di pinggir Sungai Bah Bolon sebagai wujud kepedulian terhadap keberadaan sungai dengan melakukan aksi bersih-bersih. Kami juga ingin mengajak masyarakat untuk menghargai keberadaan sungai,” sebut Padly.

Ternyata Parhobas terdiri dari berbagai komunitas yang telah ada sebelumnya di Kota Siantar. Seperti, Cukil Berbagi Aspirasi (Cuba), Siantar BMX, Siantar Skateboardding, Paguyuban Club Motor, Rahmat Taekwondo, DKK Project (komunitas nongkrong Siantar Square), Rarat Comunity, Genk Braga’a, Kering Custome, Siantar Rafting dan lainnya.

Kegiatan aksi bersih-bersih yang dilakukan Parhobas.

Dari beragam komunitas yang bergabung, anggota Parhobas kerap menghasilkan produk berupa souvenir, gantungan kunci, kaos yang telah disablon, lukisan dan kursi maupun meja dari ban bekas. Termasuk bergerak di bidang seni musik.

Sebagian dari keuntungan hasil karya mereka itu didonasikan untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan maupun kegiatan peduli lingkungan.

Bahkan, para seniman musik di Parhobas, tidak pernah merasa direndahkan, ketika mengamen di jalanan untuk menambah donasi yang akan disalurkan.

Seperti pada 11 Oktober 2018 lalu, Parhobas menyalurkan bantuan untuk korban banjir di Siantar. Sebelumnya, mereka juga menggalang dana, untuk membantu korban gempa bumi dan tsunami di Palu, Sigi dan Donggala.

“Sumber dana kami ya dari mengamen dan hasil penjualan produk yang dibuat. Intinya kami bisa bergotong-royong untuk wujudkan kepedulian,” ungkap Padly bersama Rio Siahaan.

Parhobas setiap bulannya akan melaksanakan program kepedulian lainnya.  Seperti di bulan November 2018, Parhobas akan berusaha melakukan program berbagi kasih, dengan memberikan bantuan kepada warga miskin yang menderita penyakit dan lainnya. (rel)