Simalungun, Lintangnews.com | Konsentrasi Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pemkab dan anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kabupaten Simalungun seketika buyar dan situasi semakin tegang, Kamis (8/11/2018) sekira pukul 16.30 WIB.
Dua anggota DPRD Simalungun yakni Sulaiman Sinaga dan Makmur Damanik, nyaris adu jotos saat pembahasan PPAS (Plafon Prioritas Anggaran Sementara) berlangsung di ruang Badan Musyawarah (Bamus).
Peristiwa menarik perhatian itu terjadi berawal dari sikap Makmur saat Sulaiman, insterupsi dengan menyampaikan usulan dan saran terkait pembahasan yang terkesan dipaksakan. Namun Makmur tiba-tiba bersuara.
“Nanti tak gajian, lama-lama membahas. Iya, mencatat ini,” ucap Makmur yang duduk sebagai pelapor Banggar pada pembahasan PPAS.
Tak terima diinterpensi Makmur yang diketahui politisi Partai Golkar itu, Sulaiman Sinaga ketus mengatakan tak gajian pun tak mengapa.
“Tak gajian pun tak mengapa. Tapi saya punya hak menyampaikan saran pendapat. Anda pelapor, ya menuliskan aja. Kalau mau jadi ketua, disana,” tegas politisi partai Demokrat itu yang tak terima dibatas -batasi pelapor.
Sulaiman pun memilih walk out (keluar). Lalu menuju pintu samping, setelah menyampaikan usulan dan sarannya yakni bahwa seolah-olah tim Banggar diberikan waktu sedikit untuk membahas dan tak sesuai tahapan.
Tak berapa lama, Sulaiman kembali masuk ke ruang rapat dan menemui Makmur. Kemudian Sulaiman menjamah punggung, Makmur. “Kok gitu kau,” tanya Sulaiman kepada Makmur.
Selanjutnya Makmur langsung berdiri dari tempat duduknya dan berbalik mengejar Sulaiman. “Kok gitu abang,” kata Makmur kepada Sulaiman yang kembali berjalan menuju pintu ke luar.
Untungnya, adu jotos antara Makmur dan Sulaiman berhasil dicegah. Ini setelah 2 orang anggota Banggar lainnya, Ikhwanuddin dan Burhanuddin Sinaga melerai serta membawa masuk Makmur ke dalam ruang rapat.
Sesampainya di dalam ruang rapat dan disaksikan TAPD, Makmur, melontarkan perkataan. “Bukan masalah gitu. Di sini juga main, gak apa-apa kok,” ucap Makmur sembari duduk kembali di bangkunya semula.
Informasi dihimpun di ruang Bamus, jika Rabu (7/11/2018), aksi sepele Makmur juga nyaris membuat Sulaiman naik darah. Karena, Makmur mengejeknya dengan mengatakan, jangan mengambang saat menyampaikan saran pendapat tentang pembentukan PMI.
Terpisah. Ketua Draksi Golkar di DPRD Simalungun, Sugiarto mengatakan, bahwa tupoksi pelapor adalah sebagai pencatat. Selanjutnya melaporkannya pada rapat paripurna. “Ya. Pelapor untuk mencatatkan saja,” ujarnya lalu bergegas meninggalkan kegiatan.
Sugiarto diketahui pergi karena laporan dari para konstituennya di Nagori Bahkisat, Kecamatan Tanah Jawa, ada kebakaran rumah milik masyarakat. (zai)