Ini Penjelasan Pemko Siantar Terkait Penghentian Pembangunan Tugu Sangnaualuh

Siantar, Lintangnews.com | Proses pembangunan Tugu Raja Sangnaualuh Damanik di Lapangan Adam Malik Pematangsiantar dihentikan untuk mencegah terjadinya bencana sosial.

Hal tersebut disampaikan Sekda Pemko Siantar, Budi Utari Siregar di hadapan sejumlah pengunjuk rasa dari Gerakan Msyarakat Islam Siantar (GAMIS) di depan Balaikota dengan membacakan surat penghentian kontrak kerja, Jumat (7/12/2018).

Didampingi Kabag Humas Pemko Siantar, Hamam Sholeh, Sekda menyampaikan, bahwa pihaknya meminta kepada panitia merapikan lokasi pembangunan.

“Menjawab ada pertanyaan bahwa pengerjaan masih berlangsung, kita mintakan kepada penyedia untuk merapikan lokasi. Tidak ada lagi progres yang bertambah setelah keluar surat ini Atas perhatian dan saran-sarannya nya, sehingga apa yang kita harapkan bersama bisa terlaksana dengan baik. Titip salam Pak Wali buat kita semua,” sebut Budi Utari.

Sementara itu,  Samsudin Harahap dari GAMIS meminta fakta nyata yang dapat menjadi pegangan mereka tentang penghentian proses pengerjaan tersebut.

Menanggapi hal itu, Sekda pun membacakan surat penghentian kontrak dan pengerjaan Tugu Raja Sangnaualuh yang sudah dilayangkan kepada CV Askonas Konstruksi Utama.

“Mempertimbangkan, adanya penolakan pembangunan Tugu Raja Sangnaualuh Damanik berupa penyampaian surat dan unjuk rasa kepada Pemko Siantar, melalui rapat yang dihadiri Forkomimda, tokoh agama dan tokoh masyarakat dan tokoh adat pada Senin 3 Desember pukul 8.30 WIB di Gedung Serbaguna Bappeda dan disimpulkan pada prinsipnya, seluruh masyarakat menginginkan kondusifitas kota Siantar tetap terjaga,” ucapnya saat membaca surat penghentian kontrak.

Lanjutnya, sejumlah pihak mengharapkan Pemko ASiantar arif dan bijaksana dalam menyikapi dinamika yang terjadi atas pembangunan Tugu Raja Sangnaualuah.

Laporan kondisi lapangan terhadap pembangunan monumen Raja Sangaualuh di Lapangan Adam Malik yang dikeluarkan, menyimpulkan belum sinkronnya pendapat dari ahli waris perihal pembangunan Tugu Raja Sangnaualuh. Dan situasi ini berpotensi terjadinya bencana sosial yang berdampak terhadap kerukunan toleransi bermasyarakat,” sebut Budi Utari.

Mendapat jawaban tersebut, massa GAMIS pun selanjutnya bersalaman dengan Sekda didampingi Plt Kadis Pariwisata, Pardamean Silaen dan Panitia Pembuat Komitmen (PK) dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Siantar. Selanjutnya massa membubarkan diri dengan tertib. (elisbet)