Tobasa, Lintangnews.com | Para siswa-siswi English Club DEL Laguboti melakukan kunjungan ke Sekolah Mata Air dan TPS 3R KSM Mata Air di Desa Sionggang Utara, Kecamatan Lumbanjulu, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa).
Kunjungan yang berlangsung Minggu (28/10/2018) itu dalam rangka berbagi pengetahuan ilmu Bahasa Inggris kepada anak didik Sekolah Mata Air.
“Dalam kunjungan itu para siswa-siswi DEL Laguboti tersebut dipimpin staf pengajar yang diwakili Merry Kristina Siallagan,” sebut Direktur Sekolah Mata Air, Bottor Sirait, Senin (29/10/2018).
Menurutnya, kunjungan para siswa-siswi itu ingin memanfaatkan waktu liburnya untuk berbagi ilmu kepada masyarakat kawasan Danau Toba. Ini termasuk meninjau TPS 3R (Pengelolaan sampah) yang sedang dibangun di Desa Sionggang Utara dan dikelola KSM Mata Air nantinya.
“Mereka menyempatkan untuk berbagi ilmu kepada anak didik Sekolah Mata Air. Beberapa kegiatan dilakukan seperti mengajarkan lagu anak-anak bertema lingkungan. Kegiatan itu berjalan penuh kegembiraan,” ucap Bottor.
Salah seorang anak didik Sekolah Mata Air, Cindy Manurung yang kini duduk di bangku kelas V SD mengaku, senang atas kehadiran para siswa/i DEL Laguboti.
Menurutnya, mereka sangat membutuhkan kegiatan yang sama, kasih sayang dari semua orang.
“Maunya kami mendapat kesempatan yang sama setiap harinya. Kami butuh pelajaran tambahan di luar dari jam sekolah. Di Sekolah Mata Air kami diajarkan untuk mengenal dunia lingkungan hidup lebih dalam. Juga mengajak kami agar mencintai lingkungan, termasuk dapat membaca aneka buku pelajaran di Sekolah Mata Air,” sebutnya.
Sementara Bottor juga menyampaikan terima kasih kepada keluarga besar Institut DEL Laguboti yang telah ikut berperan serta dalam kegiatan Sekolah Mata Air.
Menurutnya, Sekolah Mata Air sengaja dibentuk sebagai sarana belajar tentang lingkungan seperti pertanian, kehutanan dan budaya berbasis lingkungan.
“Saat ini anak didik kami berjumlah 30 orang dan semuanya masih menduduki bangku SD. Selain Taman Baca, kita akan menyediakan fasilitas wifi. Pengunjung dan para anak didik akan dapat menikmati wifi gratis, sehingga mereka tidak lagi kebanyakan bermain di warnet. Di samping itu akan ada kebun tempat mereka akan belajar tentang pertanian organik,” sebut Bottor.
KSM Mata Air adalah binaan dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tobasa. Ini kelompok yang bersifat sosial dan bertujuan untuk membangun negeri, serta mendukung percepatan pembangunan kawasan Danau Toba menuju kawasan pariwisata bertaraf internasional.
“Setidaknya pihak terkait atau BODT tidak lagi pusing untuk memikirkan nasib sampah yang berserakan di kawasan Danau Toba nantinya, sehingga para wisatawan akan merasa nyaman ketika berkunjung,” sebut Bottor.
Menurutnya, sifat kegiatan mereka saat ini bukan bertujuan untuk mengomentari kinerja para instansi maupun pihak terkait lainnya. Namun KSM Mata Air berdiri adalah sebagai sahabat daripada pemerintah untuk mewujudkan pembangunan kawasan Danau Toba.
“Sekali pun Sekolah Mata Air hanya mampu mengurangi jumlah sampah yang terlantar, akam melakukan segala bentuk upaya termasuk berkoordinasi dengan beberapa perusahaan yang berdomisili di kawasan Danau Toba,” pungkas Bottor. (asri)