Tobasa, Lintangnews.com | Keterbukaan informasi publik sepertinya sulit didapatkan dari Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Pemkab Toba Samosir (Tobasa), Jonni Lubis.
Ini terjadi ketika Jonni ingin dikonfirmasi tidak mau mengangkat telepon selulernya maupun WhatsApp (WA) pada Jumat (19/10/2018). Sehingga kesepakatan keterbukaan informasi publik di Pemkab Tobasa yang digelar di rumah dinas Bupati beberapa waktu lalu hanya sebuah slogan saja.
Sebelumnya, konfirmasi yang akan dilakukan terkait Kantor Camat Pintu Pohan Meranti yang dibangun tahun 2017 dengan anggaran Rp 1.917.300.000, dengan sumber dana P-APBD 2017, namun belum ditempati.
Sesuai dengan kontrak no. 03/SPK/PPK/PRGB-APBD/2017, pekerjaan itu sudah harus selesai pada 20 Desember tahun 2017. Ini berdasarkan i dengan data informasi yang terpampang pada papan proyek, namun sampai sekarang belum selesai 100 persen.
Walau sudah mendekati tahun 2019 , kantor yang dibangun 2 lantai ini belum juga bisa ditempati. Pasalnya pekerjaannya belum selesai 100 persen, dan masih ada pekerjaan finising pada lantai satu maupun lantai dua gedung tersebut.
Sebelumnya Polres Tobasa di Unit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) menyampaikan, hal ini sedang dalam proses dan telah ditangani. Bahkan permasalahan tersebut telah ditindak lanjuti di Polres Tobasa dan saksi dimintai keterangannya.
Secara terpisah, Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Pintu Pohan Meranti, J Sihotang ketika diminta tanggapannya di kantornya, kemarin, tidak banyak berkomentar. Dia hanya mengatakan lebih cepat ditempati lebih baik.
“Lihat lah kantor kita ini pak tak nyaman lagi tempat bekerja, sudah banyak yang bocor. Namun sampai sekarang belum ada perintah secara lisan maupun tulisan kepada kami untuk menempati gedung baru itu,” sebutnya.
Dari pantauan awak media di lapangan, kemarin, ditemani marga Marpaung selaku pelaksana mengatakan, jika pembangunan itu masih belum selesai dikerjakan.
“Masih ada pekerjaan finising,” kata Marpaung sambil membuka pintu yang terbuat dari kaca ketika wartawan memasuki ruangan dan naik ke lantai 2. Sementara itu, di setiap ruangan masih terlihat tumpukan sisa sisa material
Sambil berjalan, Marpaung menunjuk sejumlah titik yang akan diselesaikan. “Tapi hari ini pekerja kita tidak masuk,” katanya. (asri)