Tobasa, Lintangnews.com | Pertemuan perencanaan pembangunan Tugu Raja Marsundung Simanjuntak, telah menyatukan kesepakatan dan mendukung sepenuhnya dari keturunannya Raja Parsuratan, Raja Mardaup, Raja Sitombuk dan Raja Hutabulu, dengan sosialisasi di penjuru dunia yang dilaksanakan di Bona Pasogit di Sopo Godang Balige, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), Rabu (10/10/2018).
“Setelah melakukan sosialisasi kepada seluruh keturunan Raja Marsundung Simanjuntak sebanyak 1.727 jiwa, menghasilkan kesepakatan perencanaan pembangunan tugu Oppu Raja Marsundung untuk membesarkan namanya. Sebab kita adalah satu darah, satu hati, satu rasa dan satu dalam doa,” sebut Ketua Panitia Tumbur Simanjuntak.
Menurutnya, yang menjadi latar belakang nota kesepakatan merupakan program mendirikan Tugu Raja Marsundung telah ditampung dalam kumpulan Simanjuntak Raja Marsundung (SRM) Pusat telah melaksanakan beberapa tahapan, agar pembangunan terwujud.
Langkah pertama yang dilakukan adalah sosialisasi kepada Pomparan Raja Parsuratan seluruh Indonesia melalui Pertemuan Raya Pomparan Raja Parsuratan yang isinya mendukung Tugu Raja Marsundung Simanjuntak.
Langkah berikutnya, sosialisasi rencana pembangunan tugu kepada pomparan Raja Mardaup, Raja Sitombuk dan Raja Hutabulu.
“Namun setelah beberapa bulan berlangsung sosialisasi yang dilaksanakan perwakilan, terdapat beberapa kendala terutama pada luar daerah Bona Pasogit. Kendala itu perlu disikapi agar proses rencana pembangunan Tugu Raja Marsundung dapat terwujud,” ucap Tumbur.
Lanjutnya, dalam hal ini perlu dibentuk tim sosialisasi pendirian Tugu Bona Pasogit. Pembentukan tim ini untuk melakukan sosialisasi dan konsolidasi kepada keturunan yang berdomisili di Bona Pasogit. Sehingga sosialisasi dan konsolidasi kesepakatan ini akan diumumkan kepada keturunan Raja Marsundung Simanjuntak se Indonesia.
Agar sosialisasi ini dapat berlangsung dengan efektif dan efisien, didapat kesepakatan bahwa nota kesepakatan parsuratan diserahkan kepada perwakilan pomparan Raja Mardaup, Raja Sitombuk, Raja Hutabulu. Selanjutnya disosialisasikan kepada keturunan Mardaup, Sitombuk dan Hutabulu di seluruh Indonesia.
Sehingga pada tanggal 16 April 2018 nota kesepakatan parsuratan diserahkan kepada keturunan Mardaup, Sitombuk dan Hutabulu melalui organisasi SRM. Selanjutnya perwakilan keturunan ini nantinya akan meneruskan sosialisasi ke seluruh Indonesia. (asri)