‘Kuras’ APBD Rp 50 Miliar, 3 Pasar Rakyat Tak Diminati Warga

Kondisi bangunan Pasar Rakyat di Kecamatan yang terbengkalai.

Tebingtinggi, Lintangnews.com | Sorotan demi sorotan terus mengalir atas proyek pembangunan 3 pasar di Kota Tebingtinggi yang tak diminati pedagang, apalagi pembeli.

Bahkan, sejak dibangun di tahun 2017 lalu, kondisi bangunan kini semakin mubazir. Belum lagi lingkungan bangunan sudah dikelilingi semak belukar dan kini tidak terurus.

Padahal, bangunan itu dibangun atas penelitian dan melibatkan sejumlah pemerhati, termasuk mengaku konsultan yang diakui negara sehingga dilakukan pembangunan.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemko Tebingtinggi, Gul B Siregar melalui Sekretaris Dinas, Marlon Situmeang kemarin mengaku tak bisa berkomentar atas mangkraknya 3 bangunan pasar di 3 Kecamatan itu.

Bangunan pasar yang ditumbuhi semak belukar.

Sementara itu, Ketua LSM Intra-Win, Lukas Tarigan mengaku prihatin kondisi bangunan yang menggunakan APBD. Bahkan, dana itu bersumber dari Pemerintahan Pusat.

Menurutnya, wajar jika Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan tim audit turun ke Kota ini, bukan pembiaran.

“Saat ini APBD telah dirugikan akibat bangunan tidak bermanfaat bagi pedagang dan masyarakat. Wajar diperiksa dari mulai rekanan (pemborong), konsultan hingga pemilik anggaran, karena kondisinya memprihatinkan semua pihak,” tandasnya, Jumat (9/11/2018). (purba)