Lumpuh Layu, Remaja Kisaran Barat Ini Butuh Perhatian Pemkab Asahan

Asahan, Lintangnews.com | Ahmad Alfariji Batubara (150 tak bisa berjalan atau lumpuh layu sejak usia 10 tahun.

Ini membuat warga lingkungan I  Kelurahan Sei Renggas, Kecamatan Kisaran Barat, Kabupaten Asahan ini hanya bisa tidur-tiduran di rumahnya.

Anak kelima dari almarhum Muhammad Thoir Batu Bara dan Jaharawati Siregar ini membutuhkan adanya perhatian dari Pemkab Asahan dan para dermawan.

Ditemui lintangnews.com di rumahnya, Rabu (3/10/2018) yang berjarak kurang lebih 50 meter dari Jalan besar Sei Renggas, salah satu kakak Alfarijie bernama Yaumun Azizah mengatakan, bahwa sejak 7 tahun lalu, adik bungsunya telah menderita penyakit lumpuh layu.

Namun hingga kini pihaknya belum pernah mendapatkan bantuan dari Pemkab Asahan. Sementara menurut Yaumun, jika adiknya sudah berulang kali dibawa berobat sampai ke luar kota, namun belum juga sembuh.

“Hingga saat ini Pemkab Asahan belum pernah datang melihat adik saya. Kiranya mereka berkenan membantu, karena kami sudah kehabisan biaya untuk mengobati dan sudah menjual barang-barang yang ada,” sebut Yaumun.

Dia menuturkan, sejak ayah mereka meninggal dunia, maka sang ibu menjadi tulang punggung di keluarga, sehingga untuk byaya perobatan seadanya saja

Diketahui penyakit itu diderita sejak Alfarijie duduk di kelas 5 SD. Karena keadaan ekonomi yang pas-pasan, membuat selama 1 tahun terakhir ini tidak lagi melakukan pengobatan terhadap Alfarijie.

“Tak pernah lagi dibawa ke Rumah Sakit (RS) dan hanya mengkonsumsi obat biasa yang dibeli di warung bila kondisinya panas tinggi,” ujar Yaumun dengan nada sedih.

Dirinya berharap, dengan adanya pemberitaan tentang kondisi adiknya, maka Pemkab Asahan maupun para dermawan dapat memberikan bantuan untuk biaya kehidupan dan pengobatan Alfarijie.

Sementara itu di hadapan lintangnews.com, Alfarijie hanya bisa terbaring dengan keadaan badan kurus. Bahkan untuk bergeser harus dibantu sang ibu yang sesekali bergantian dengan kakaknya.

Saat ditanya keinginannya, Alfarijie mengatakan, ingin kembali bersekolah lagi. “Saya mau sekolah, biar jadi pembalap mobil,” ujarnya sembari tersenyum. (handoko)