Masyarakat Asahan Kesulitan Dapatkan Gas Subsidi 3 Kg

Asahan, Lintangnews.com | Masyarakat di Kabupaten Asahan dalam beberapa pekan ini kesulitan memperoleh gas subsidi 3 kg. Pasalnya gas itu selalu habis dan kosong di pangkalan, sehingga susah ditemukan.

Gas elpiji yang merupakan salah satu kebutuhan stategis masyarakat yang masih mendapatkan subsidi dari negara ini kadang-kadang dijual dengan harga yang tidak sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) di pangkalan. Apalagi gas subsidi itu dibeli dari warung atau bukan pangkalan dengan harganya cukup tinggi berkisar Rp 24 ribu hingga 27 ribu.

Terkait dengan kelangkaan gas elpiji 3 kg, tim monitoring dan pengawasan elpiji 3 kg Kabupaten Asahan, Indra Sikoembang bersama Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Asahan telah meminta serta mengingatkan baik tertulis maupun lisan kepada seluruh agen dan pangkalan elpiji 3untuk tidak melakukan kecurangan dalam mendistribusikan dan menjual gas subsidi kepada masyarakat. Namun masih ada yang mencoba coba melakukan kecurangan.

“Yang melakukan kecurangan akan kami rekomendasikan untuk di Pemutusan Hubungan Usaha (PHU). Dan sudah ada yang kami PHU,” sebut Indra, Jumat (9/11/2018) di kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Asahan.

Indra menjelaskan, pihak akan melakukan PHU apabila ada lagi pangkalan yang melakukan kecurangan penjualan gas subsidi tersebut. Sehingga diharapkan kepada masyarakat untuk sama-sama mengawasi pendistribusian elpiji dari agen hingga kepangkalan serta kemasyarakat.

“Bila masyarakat menemukan kecurangan pangkalan atau agen langsung laporkan pada kami. Ini agar kita berikan sanksi atau pencabutan izin usaha atau pengurangan alokasi sesuai peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Namun harus dengan bukti seperti video atau foto ,” kata Indra.

Adapun yang harus diperhatian masyarakat apabila pangkalan elpiji 3 kg langsung menjual ke pengecer dengan menaikan tabung gas subsidi ke becak atau mobil dengan jumlah yang banyak. Pangkalan menjual elpiji di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditentukan Pemkab Asahan, maka pangkalan tersebut akan langsung diberikan sanksi.

“ Gas subsidi ini hak masyarakat, mmari kita awasi bersama,” ajak Indra, sembari mengatakan, bahwa tidak ada pengurangan alokasi gas di Asahan, sehingga jangan coba-coba pangkalan menyebarkan informasi alokasi elpiji dikurangi.

Sementara itu  Susi warga Kota Kisaran meminta kepada Pemkab Asahan untuk segera mengatasi kelangkaan elpiji. Pasalnya dengan langkanya gas menjadi sulitnya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat untuk memperolehnya.

“Cabut aja izin pangkalan yang nakal. Karena menyusahakan masyarakat,” kata Susi.  (handoko)