Tobasa, Lintangnews.com | Masyarakat Kecamatan Uluan, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa) merasa senang dengan lonjakan harga jagung per kilogramnya,
Namun mereka kecewa dengan hasil panen yang didapat masyarakat petani. Pasalnya, pemberian bibit jagung P35 dari Dinas Pertanian (Distan) Pemkab Tobasa yang diberikan pada kelompok tani (poktan) di Kecamatan Uluan diduga tidak berkualitas.
Seperti dikatakan, Sogar Manurung warga Desa Parhabinsaran Janjimatogu, Kecamatan Uluan saat menimbang jagung kering untuk dijual kepada toke.
“Kami ucapkan terima kasih pada pemerintah dengan kenaikan harga jagung yang sebelumnya Rp 3.500 dan saat ini mencapai Rp 5.000 per kilogram. Namum kegembiraan petani tidak sebanding dengan lonjakan harga terhadap hasil panen,” sebutnya, Selasa (4/12/2018).
Sogar menuturkan, biasanya per hektar menghasilkan jagung pipil kering mencapai minimal 8 ton dan rata-rata per rante sebanyak 320 kg. Namun yang dihasilkan petani Desa Parhabinsaran Janji Matogu sekitar 160 kg pe rantenya. Artinya, dari 20 rante lahan jagung yang ditanam hanya menghasilkan 3,2 ton saja.
“Kita bermemohon pada Distan agar memberikan bibit jagung yang berkualitas. Ini agar mendapatkan hasil panen yang maksimal untuk perkembangan petani di Desa Parhabinsaran Janjimatogu umumnya di Tobasa,” harap Sogar. (asri)