Merindukan Hadirnya Universitas Negeri Sangnaualuh di Siantar

Oleh: Fawer Full Fander Sihite

Siantar, Lintangnews.com | Kota Siantar yang sudah berdiri sejak tahun 1871 merupakam bagian sejarah yang panjang hingga saat ini tahun 2018.

Kota Siantar memiliki luas wilayah 79,97 kilometer kuadrat dan berpenduduk sebanyak 247.411 jiwa (tahun 2015), dimana laki-laki berjumlah 120.597 jiwa dan perempuan 126.814 jiwa (sumber: Wikipedia 29 November 2018).

Sejarah panjang itu tidak terlepas dari perjuangan Sangnaualuh sebagai Raja Siantar pada saat itu. Namun tidak sedikit dari generasi muda saat ini juga tidak paham akan perjuangan-perjuangan yang pernah ia lakukan untuk Siantar hingga kita nikmati menjadi sebuah Kota Siantar.

Perjuangan yang gigih melawan penindasan yang dilakukan oleh Belanda pada saat itu menjadi bagian sejarah istimewa yang tak terlupakan dari Sangnaualuh sebagai Raja Siantar.

Untuk mengenang dan menghidupi nilai-nilai yang baik semasa hidupnya Raja Sangnaualuh, sudah selayaknyalah di Siantar berdiri Universitas Negeri Sangnaualuh.

Disamping kerinduan masyarakat Siantar akan kehadiran Universitas Negeri, akan berbanding lurus dengan kerinduan hadirnya Universitas Negeri Sangnaualuh di Siantar.

Jika dipertanyakan, di mana lokasinya? Sudah jelas lokasi tersedia, yaitu kawasan Tanjung Pinggir, Kecamatan Siantar Martoba merupakan tempat yang paling tepat untuk mendirikan Universitas Negeri Sangnaualuh.

Dampak positif dari pembangunan Universitas Negeri Sangnaualuh ini akan dirasakan oleh seluruh masyarakat Siantar, baik secara pendidikannya maupun aspek ekonominya.

Sehingga yang secara de facto kita seluruh masyarakat Siantar adalah cucu dari Raja Sangnaualuh akan turut merasakan dampak positif dari hadirnya Universitas Negeri Sangnaualuh.

Dengan memperhatikan jumlah potensi peminat calon mahasiswanya juga sudah terukur dengan banyaknya jumlah SMA/SLTA Negeri maupun Swasta di Kota Siantar. Serta peluang anak-anak luar daerah juga akan kuliah di Universitas Negeri Sangnaualuh.

Nilai-nilai ke Sangnaualuh an akan hidup di Siantar jika kerinduan ini dapat segera dilaksanakan. Karena akan ada Universitas yang menghidupi pemikiran-pemikiran Raja Sangnaualuh.

Sesungguhnya memerangi kemiskinan tanpa pendidikan adalah sebuah tindakan yang sia-sia.