Labuhanbatu, Lintangnews.com | Dinas Pekerjaan Umum dan Sumber Daya Air ( PU SDA) Provinsi Sumatera Utara melalui UPT SDA Labuhanbatu langsung survei ke pinggiran Sungai Bilah Negeri Lama, Kabupaten Labuhanbatu, Selasa (25/9/2018).
Survei dilakukan tepatnya di belakang rumah toko(ruko) Ganto dan belakang rumah Raja Syahrial Pembuat Surabe Negeri Lama terkait pemberitaan di media online Lintangnews.com.
Kepala UPT SDA Labuhanbatu, Mahmud Hafis diwakilkan Kasi Sungai, Marzan S didampingi Asisten Tekhnik, Dadang, Kasubbag Tata Usaha (TU), M Robbima Awal , Yuhendra Ritonga dan UPL SDA Wilayah 4 Kecamatan Pantai Labuhanbatu, Muhammad Parlaungan, serta turut mendampingi Lurah Negeri Lama, Syahril Ritonga.
“Kita turun hari ini atas perintah Kepala UPT SDA Labuhanbatu berdasarkan pemberitaan di Lintangnews.com beberapa hari lalu. Memang benar pinggiran Sungai Bilah tepatnya di Kota Negeri lama sudah banyak longsor dan tergerus arus air sungai,” sebutnya.
Menurutnya, panjang diperkirakan 150 meter dan kedalaman 9 meter ini akan bertahap pembangunan bronjongnya. Ini mengingat anggaran tahun 2018 sudah ditentukan.
“Insya Allah tahun 2020 dibangun. Tanda tangan masyarakat dan surat pernyataan tidak ada ganti rugi harus disampaikan kepada kami,” jelas Marzan
Sementara Asisten Tehnik, Dadang menuturkan, karena arus Sungai Bilah yang cukup deras, maka pihaknya nanti akan memulai pembuatan bronjong dari arah Jembatan Pajak Baru dan sampai ke ruko milik Ganto dengan panjang 150 meter dan kedalaman 9 meter.
“Rumah masyarakat yang terkena pembangunan bronjong nantinya untuk tahap pertama 150 meter dan ini akan berlanjut kita buat. Masyarakat harus siap rumahnya yang bagian belakang dibongkar. Mulai dari sekarang sudah bisa diberitahukan Lurah dan Kepala Lingkungan (Kepling) pada masyarakat di pinggiran Sungai Bilah.
Lurah Negeri Lama, Syahril Ritonga megapresiasi kehadiran UPT SDA Labuhanbatu atas pemberitaan di Lintangnews.com yang langsung ditanggapi pemerintahan, dengan siap mendukung pembuatan Bronjong untuk mengatasi arus Sungai Bilah yang deras. Menurutnya, dengan kondisi saat ini masyarakat tidak nyaman lagi. Pasalnya tanah di pinggiran Sungai Bilah sudah banyak yang longsor dan dapat mengancam nyawa manusia.
“Syukurlah sudah ada rencana Dinas PU SDA Sumut dan Labuhanbatu. Segala sesuatu yang menjadi persyaratan akan kita buat, kemudian saya laporkan ke Plt Bupati. Nantinya Camat Bilah Hilir memasukkan ke Musrenbang Kecamatan dan Kabupaten. Masyarakat harus ikut serta dan rela kalau nanti belakang rumahnya dirubuhkan dan tidak ada ganti rugi,” jelas Syahril. (sofyan)