Siantar, Lintangnews.com | Suasana di dalam Bank Mandiri Cabang Siantar Jalan Sudirman, Kelurahan Proklamasi, Kecamatan Siantar Barat, Kota Siantar, tidak seperti biasanya tenang dan hening seketika riuh, Senin (1/4/2019) sekira pukul 14.30 WIB.
Salah seorang customer PT AXA Mandiri Service, Ratna Widi Sinaga (45) ngamuk dan amarahnya membludak dipicu saldo pokoknya yang tertanam sebesar Rp 50 juta tak bisa ditarik.
“Tak tau saya soal sistem kalian itu. Bunganya gak perlu sama saya. Yang penting, saya ke sini sudah bolak-balik ingin menarik uang (saldo pokok),” kata Ratna kepada Maneger PT AXA Mandiri Service, Fitri disaksikan Pimpinan Cabang Siantar Bank Mandiri, Aji.
Selain itu, amarah, Ratna Widi Sinaga pecah dipicu sikap menejer PT AXA Mandiri Service dinilai tidak bertanggung jawab dan melempar bola kepada bawahannya, Eva yang telah risent (keluar dari pekerjaan).
“Gak bertanggung jawab kau. Kayak mana pula sebagai Maneger, malah mengalihkan sama bawahannya. Lagian, sudah risent dan jabatan sebagai Maneger masa tak bisa mengambil sebuah keputusan,” kesal Ratna.
Kemudian, saat ngamuk hingga mengundang perhatian nasabah lainnya, Ratna menuturkan, berulang kali mendatangi Bank Mandiri, namun alasan yang diperoleh dianggap tidak memuaskan dan harus ke Medan.
“Sudah berulang kali datang ke sini. Tapi, alasan ke luar. Gak masuk akal sering ke luar. Sementara, wilayah kerja di sini. Dan alasan selalu Medan sama Jakarta. Yang saya tau saldo di sini. Bukan di Medan dan Jakarta. Kalau merayu pintar kalian pandai menjerat. Harusnya, saldo saya jadi Rp 60 juta. Karena atas nama anak saya berjalan 7 tahun dan nama saya 4 tahun,” beber Ratna.
Diketahui, saldo pokok milik Ratna yang tertanam sebesar Rp 50 juta dan sudah berjalan selama 7 tahun, serta terjadi pengurangan sebesar Rp 6 juta setiap tahunnya untuk asuransi terdiri dari 3 item atas nama, Yumna Khairiyah Pane (17).
“Waktu pertama kali, marketingnya tak ada memberitahukan mengenai semua sistem sebenarnya. Kalau tau begini, berkurang setiap tahun Rp 6 juta, saya tak mau. Dan siapa pun pasti tak mau. Masa bisa berkurang dan kalau ditarik, saldo yang bisa dicairkan hanya berkisar Rp 37 juta lebih,” jelasnya seraya menyebut asuransi polis atas nama putrinya sudah berjalan 4 tahun.
Menurutnya, jika dikalkulasi mulai saldo pokok dan bunga selama tujuh tahun lebih sebesar Rp 92 juta. “Kalau dihitung sama bunganya selama 7 tahun, ada Rp 92 juta. Tapi, tak perlu bunganya itu. Saya mau kepastian, saldo bisa ditarik. Itu saja,” ucap Ratna.
Sementara, menejer PT AXA Mandiri Service, Fitri mengaku telah memberitahukan kepada pimpinannya di Medan. “Besok datang pimpinan yang di atas saya. Kalau saya tidak bisa mengambil keputusan,” ujarnya.
Menurutnya, pada polis ada diterapkan asuransi jiwa, tambahan, kesehatan dan pembayaran premi. “Yang namanya asuransi, dipakai tidak dipakai, uang tak kembali. Sama dengan halnya asuransi. Pakai tidak pakai, biaya untuk membayar yang tiga ini tidak kembali. Jadi, sebagian dananya diiventasi, sebagian lagi di belanja ini,” papar Fitri.
Terpisah, Aji mengatakan bahwa PT AXA Mandiri Service sudah beda ranah. “Jalurnya sudah beda. Hanya saja, berkantor di lokasi saya. Makanya, saya bilang, coba dibicarakan baik-baik,” tandasnya. (zai)