Simalungun, Lintangnews.com | Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Klas II A Siantar melaksanakan perayaan Natal 2018, Sabtu (29/12/2018).
Kegiatan yang berlangsung di Lapas Siantar, Jalan Asahan, Kecamatan Siantar, Kabupaten itu berlangsung khidmat. Dalam acara itu turut hadiri perwakilan dari Korem 022/Pantai Timur, Polres Simalungun, tokoh masyarakatan dan warga binaan beragama Kristen, serta tamu undangan lainnya.
Perayaan Natal 2018 itu bertemakan ‘Yesus Kristus Sebagai Hikmat Bagi Kita’, sementara sub tema “Dengan semangat Natal kita tingkatkan iman percaya kepada Tuhan untuk memperoleh hikmat, dalam meningkatkan kinerja demi terwujudnya pemasyarakatan yang pasti’.
Kalapas Siantar, Porman Siregar mengatakan, dengan dilaksanakannya perayaan Natal 2018 diharapkan warga binaan bisa menjadi lebih baik lagi dibandingkan sebelumnya
“Ini merupakan suatu kegembiraan untuk mengajak mereka (warga binaan) agar dekat kepada Tuhan. Ini agar mereka sadar dan warga binaan harus insyaf,” ucap Porman.
Sambung Porman, pihaknya juga melaksanakan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR), serta turut memeriahkan Natal Oikumene di Siantar, tepatnya di Lapangan Adam Malik, Kota Siantar.
“Kita kemarin ada 26 orang warga binaan yang turut hadir dalam acara Natal Oikumene di Siantar,” katanya.
Sementara itu, Pdt Parlindungan Tambunan mengapresiasi kebijakan serta pembinaan spiritual itu. Dia berharap, warga binaan bisa menjadi warga yang baik dan berkreasi untuk masyarakat luas.
“Kita berharap warga binaan bisa menjadi warga yang bisa berkreasi di tengah-tengah masyarakat,” jelas Parlindungan.
Pendeta dari Gereja Kristen Indonesia (GKI) ini mengatakan, pelatihan kreatifitas yang dilakukan Kalapas merupakan salah satu inovasi yang baik.
“Untuk warga binaan masih ada titik-titik perjalanan kehidupan, di mana mereka bisa menjadi besar dan menjadi pribadi yang bermanfaat,” katanya.
Ketua Panitia Perayaan Lapas Siantar, Duma Sitorua mengaku, tidak ada kesulitan untuk pembentukan panitia perayaan Natal.
“Semua warga binaan sangat senang, tidak ada kesulitan berarti yang kita hadapi untuk perayaan Natal ini,” jelas Duma. (irfan)