Petani Andaliman Lumbanjulu Studi Banding ke Humbahas 

Tobasa, Lintangnews.com | Dalam rangka meningkatkan kualitas tanaman andaliman, baik dalam penanaman maupun olahan makanan serta pemasaran yang dapat diminati masyarakat luar Tapanuli Raya, sebanyak 50 orang petani andaliman di Kecamatan Lumbanjulu, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa) adakan studi banding ke Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas).

Studi banding itu atas kerjasama PT Toba Plup Lestari Tbk (TPL) dengan Institut Teknologi DEL (IT DEL), Rabu (7/11/2018).

Penampung produk UKM masyarakat pengelola andaliman dalam kemasan di Kabupaten Humbahas, Charli Silaban menyampaikan awal ketertarikan dengan  andaliman. Menurutnya, andaliman merupakan produk yang menjanjikan dan hanya bisa didapatkan di Tapanuli Raya.

“Berawal dari sepinya pengiriman melalui JNE hanya sebatas surat saja, sehingga banyak waktu luang. Maka ada niat membuat suatu produk dalam kemasan agar banyak paket pengiriman melalui JNE kami di Humbahas semakin meningkat,” sebut Charli sekaligus pengelola JNE.

Dia menuturkan, awalnya pembuatan produk mereka adalah kopi kemasan khas Humbahas. Ini untuk peningkatan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Humbahas.

Berbagai produk andaliman dalam bentuk kemasan.

“Berselang 3 tahun, kami bekerja sama dengan seorang ahli memasak (chief) pemesanan sambal andaliman ternyata semakin meningkat dan diminati bukan hanya dilidah masyarakat Batak saja,” sebut Charli.

Ditambahkan Charli, sampai saat ini selain penjualan produk sambal andaliman meningkat. Bahkan pengirimiman melalui JNE bertambah lagi tidak sebatas pengiriman paket surat dan dokumen.

“Hal yang paling penting, masyarakat petani akan lebih berkreasi membuat makanan berbahan andaliman, dan kita siap sebagai tempat pemasarannya,” ujar Charli.

Yosep Manik salah seorang Dosen IT DEL menuturkan, tanaman andaliman mempunyai potensi besar untuk dikomersialkan, dalam peningkatan ekonomi masyarakat, termasuk pembuatan ragam kemasan yang akan meningkatkan taraf ekonomi petani andaliman. (asri)