Simalungun, Lintangnews.com | Proyek pemeliharaan berkala jalan provinsi Bulupange, Kelurahan Merek Raya, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun ditambal ulang lagi setelah sebelumnya ditambal.
Diketahui pengerjaan itu merupakan proyek milik Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (DBMBK) UPT Jalan dan Jembatan Siantar senilai Rp 2.230.370.787.
Ini bersumber dari APBD Provinsi Sumut Tahun Anggaran (TA) 2018 yang dikerjakan CV Pembangunan Nada Jaya, namun tidak mencantumkan alamat perusahaan pada plang proyek.
Salah seorang pekerja yang ditemui, kemarin, menerangkan penyebab kembalinya jalan itu ditambal akibat lokasinya sering dijadikan tempat melakukan rem.
“Iya rusaknya karena disini ngerem mobil. Dari sana muatan dan di sini mobilnya ngerem. Jadi nyorong ban itu,” terangnya terkait penyebab kupak – kapiknya jalan tersebut.
Menurutnya, andaikan tikungan jalan milik Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) tersebut memanjang, maka supir mobil tidak begitu memaksa untuk menekan rem.
Akibatnya, jalan yang baru saja beberapa minggu lalu ditambal sulam menggunakan material bekas kopekanm sehingga tidak akan mengalami kerusakan lagi.
Dia juga menjelaskan, bahwa penambalan dilakukan menggunakan material bekas.
“Kopekannya dicampur lagi aspal baru. Kalau gak dicampur tidak bagus. Kalau solar untuk bakar api,” ujarnya mengelak soal solar dipakai menggoreng material.
Pantauan di lapangan, material bekas kopekan, agregat halus dan agregat kasar di goreng di atas kaleng lebar. Selanjutnya diamprah di atas kerusakan jalan. Lalu dipadatkan dengan cara di pijak menggunakan alas. Seharusnya pemadatan dilakukan dengan menggunakan baby roler ataupun steampler.
Selain penambalan ulang itu, tampak di sejumlah titik jalan hotmix yang baru rampung dikerjakan sekitar bulan lalu ada berlubang. Kuat dugaan maraknya lubang-lubang menganga pada aspal hotmix yang baru tersebut akibat material agregat kasar dan halusnya tidak sesuai dengan spek.
Namun Kepala UPT Jalan dan Jembatan Siantar sulit dikonfirmasi terkait pengerjaan jalan itu. (zai)