Simalungun, Lintangnews.com | Pungutan liar (pungli) sebesar Rp 1-6 juta dari puluhan pelanggan di sejumlah kecamatan, Kabupaten Simalungun, saat pemasangan meteran air baru pada tahun anggaran 2017 akhirnya memakan ‘korban’.

Oknum kasir bermarga Saragih yang bertugas di UPT (Unit Pelaksana Teknis) PDAM Tirta Lihou Sinasih, Kecamatan Silau Kahean terjerat Operasi Tangkap Tangan (OTT), Jumat (2/11/2018).
“Iya, kemarin kejadiannya itu. Kasir UPT PDAM di Sinasih yang kena OTT marga Saragih,” sebut seorang sumber sembari minta dirahasiakan saat dikonfirmasi, Selasa (6/11/2018) sekira pukul 16.30 WIB.
Selain itu, tak jauh dari salah satu warung milik seorang warga di sana dan barang bukti uang yang diamankan sebesar Rp 1,5 juta diduga sebagai biaya pemasangan meteran air minum baru.
“Ada warga di sana sebagai pelanggan. Pas baru sampai kasir ini, dipanggil dan dikasih uang itu untuk pemasangan meteran air baru. Jadi, kasir ini yang merasa biasa saja gak tau. Dan langsung ditangkap,” paparnya.
Saat ini, oknum kasir tersebut telah menjalani pemeriksaan dan dijebloskan ke dalam RTP (Ruang Tahanan Pertama) Polres Simalungun. “Sudah di RTP. Mungkin, besok atau Rabu (7/11/2018) pemaparan soal OTT itu,” jelasnya.
Selanjutnya oknum kasir itu diamankan personil Opsnal Unit Tipikor (Tindak Pidana Korupsi) Sat Reskrim Polres Simalungun. “Marga Hutahuruk salah satu Polisi yang mengamankan,” kata sumber lainnya.
Sementara, Kapolres Simalungun, AKBP Marudut Liberty Panjaitan, melalui Kasat Reskrim, AKP Ruzi, via pesan singkat WhatsApp (WA), Selasa (6/11/2018) sekira pukul 19.54 WIB menyampaikan rencana besok memang mau dipaparkan. “Biar lengkap besok sekalian ya,” tulis perwira tiga balok di pundaknya.
Terpisah, Direktur Teknik (Dirtek) PDAM Tirta Lihou Simalungun, Idris Purba, saat dikonfirmasi melalui selular, Selasa (6/11/2018) sekira pukul 16.54 WIB kepada wartawan mengakui belum mengetahui. “Siapa? Gak tau,” ucapnya.
Sedangkan, Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirta Lihou Simalungun, Betty R Sinaga, saat dikonfirmasi menyampaikan, bahwa telah menerbitkan Surat Keputusan (SK) terkait tanpa biaya dalam rangka pemasangan meteran air baru. “Sejak saya, pemasangan meteran air baru gratis. Tak ada bayar,” jelasnya.
Disinggung adanya dugaan pungli saat pemasangan meteran air baru pada tahun 2017. Betty, menegaskan tidak tau-menahu. “Saya belum sebagai Dirut saat itu,” tegasnya.
Diketahui, pemasangan meteran air baru merupakan program untuk MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat) dan menggelontorkan anggaran sebesar Rp 3,5 miliar.
Selanjutnya, saat itu, sebagai Dirut PDAM Tirta Lihou, Benny Purba. Dan di Kabupaten Simalungun, tercatat sebanyak 1362 yang mendapatkan pemasangan meteran air baru.
Sebelumnya, Benny Purba, kepada wartawan melalui telepon selular miliknya, membenarkan adanya kutipan terhadap pelanggan saat pemasangan meteran air baru pada tahun 2017.
“Adanya SK nya itu dikutip. Acuannya sesuai petunjuk pelaksanaan (juklak),” ucapnya sembari mengatakan pemasangan meteran air baru sudah terlaksana saat dikonfirmasi melalui selular, Sabtu (3/11/2018).
Kemudian, mantan Dirut PD Agromadear tersebut juga mengaku adanya hibah sebesar Rp3,5 miliar dari Kementerian PUPR. “Banyaklah penggunaannya. Ada untuk penambahan jaringan. Macamlah,” ujarnya.
Selain itu, Benny, tak menepis pernah dipanggil penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Simalungun terkait penggunaan hibah dan dugaan pungli. “Iya, sudah dijelaskan di sana semua itu,” katanya.
Namun, setelah dugaan adanya kutipan sebesar Rp 6 juta dari pelanggan. Benny, justru mengelak. “Gak ada itu ah. Kalau ada ditangkapkan saja. Yang jelas, sesuai SK Rp1,5 juta. Itu keputusan pribadi yang mengutip,” elaknya.
Menurut Benny, total seluruh pelanggan yang mendapatkan pemasangan meteran air baru dan penambahan jaringan sebanyak 1362. “Semua 1362 pelanggan dan terlaksana,” jelasnya. (zai)