Tobasa, Lintangnews.com | Kebersamaan dalam kerukunan bersaudara dibuktikan keturunan Raja Marsundung Simanjuntak, Parsuratan, Mardaup, Sitombuk, Hutabulu dari seluruh penjuru dunia untuk melakukan peletakan batu pertama pembangunan Tugu Raja Marsundung Simanjuntak di Desa Parsuratan, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), Rabu (19/12/2018).
Sementara itu, penyampaian khotbah dari Pdt Patar Siagian menyentuh hati dan disambut suka cita ribuan keturunan Raja Marsundung Simanjuntak.
Seperti yang tertulis di Mazmur 133 yakni, sesuai pengajaran Daud, kerukunan itu baik dan indah.
“Di mana ‘baik’ yang dimaksudkan oleh pemazmur menerangkan kualitas dan mutu kerohanian dan kesaksian hidup yang didapatkan dari persaudaraan yang rukun,” sebut Patar.
Menurutnya, setiap anggora keluarga Allah dapat merasakan kebaikan dari kerukunan bagi dirinya sendiri, bagi satu dengan yang lainnya menjadi berkat bukan menjadi batu sandungan dan orang di luar persaudaraan dapat merasakannya juga.
“Sedangkan indah itu menunjukkan estetika dari persaudaraan yang rukun. Di mana setiap orang dalam persaudaraan akan mengalami keindahan dan orang luar juga melihat keindahan persaudaraan,” sebut Patar.
Lebih lanjut Patar menuturkan, kerukunan itu kunci berkat dan karya Allah yang besar nyata di tengah-tengah manusia.
“Firman Tuhan berkata, sungguh alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun. Sebab kesanalah Tuhan memerintahkan berkat dan kehidupan untuk selama-lamanya,” pungkas Patar.
Peletakan batu pertama Tugu Raja Marsundung Simanjuntak itu juga dihadiri Bona ni Ari (Tulang), Limbong, Hasibuan dan Sihotang.
Juga utusan dari keturunan Raja Marsundung Parsuratan Simanjuntak, Mardaup Simanjuntak, Sitombuk Simanjuntak, Hutabulu Simanjuntak dari setiap penjuru Indonesia, demikian juga Parboru (Bere) Sirait Na Mora Jobi. (asri)
Ribuan keturunan Raja Marsundung Simanjuntak hadiri peletakan batu pertama.