Ripparkot Siantar Segera Dijadikan Perda

Siantar, Lintangnews.com | Usai persentasi laporan akhir dan Forum Group Discussion (FGD) yang dimulai pada Selasa (13/11/2018) lalu, konsultasi publik penyusunan draf ranperda Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Kota (Ripparkot) dibuka Wali Kota Siantar, Hefriansyah di ruang data komplek Balai Kota Jalan Merdeka no 6, Jumat (16/11/2018).

Disampaikan Hefriansyah, sektor pariwisata bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat, karena itu perlu keseriusan semua pihak.

Menurutnya, melalui kegiatan ini diharapkan dapat lebih memperkaya muatan yang tercantum dalam draf Ranperda, serta sebagai payung hukum terhadap segala upaya dalam rangka peningkatan kepariwisataan.

“Konsultasi publik ini merupakan salah satu tahapan penyusunan Ranperda sebagaimana diamanatkan pasal 23 dan pasal 29 Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah. Disebutkan bahwa naskah akademik dan draf Ranperda yang diusulkan oleh pemrakarsa perlu dilakukan penyelarasan, pengharmonisasian, pemantapan, dan pembulatan konsepsi atas substansi materi yang akan diatur lebih lanjut untuk menjadi sebuah perancangan perda melalui uji publik bersama stake holder terkait,” sebut Hefriansyah.

Kepada seluruh peserta, Wali Kota meminta untuk memberikan kritik, masukan serta sumbang saran terhadap draf Ranperda ini sebelum disampaikan ke DPRD Siantar untuk dibahas bersama dengan Pemko.

Plt Kadis Pariwisata, Pardamean Silaen dalam laporannya menyampaikan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi publik, pemahaman persamaan persepsi, wawasan dan pemantapan substansi materi yang akan diatur dalam draf Ranperda tersebut.

“Pemantapan konsepsi agar tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi, serta dapat mengakomodasi kearifan lokal untuk meningkatan kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.

Hadir pada kegiatan itu, para Staf Ahli Wali Kota, Asisten, seluruh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, unsur akademisi perguruan tinggi, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, serta pelaku usaha, dengan narasumber Yani Andriani dari pusat perencanaan dan pengembangan kepariwisataan Institut Teknologi Bandung (ITB). (elisbet).