Tebingtinggi, Lintangnews.com | Ketua PB Forki Pusat diwakili Sekjen Mayjen (Purn) Lumban Sianipar membuka resmi Kejuaraan Open Turnamen Karate ke V Piala Wali Kota Tebingtinggi, Jumat (2/11/2018) di GOR Asber Nasution, Kota Tebingtinggi.
Turnamen itu diikuti 77 kontingen dengan 1.155 orang atlit berasal dari berbagai provinsi di luar Sumatera Utara, di antaranya Aceh, Bali, Sulteng, Sultra, Palu, Makasar, Minahasa barat dan Jawa Barat.
Pembukaan turnamen ditandai dengan pemukulan akan berlangsung mulai tanggal 2-4 November 2018 ini dihadiri Ketua Forki Provinsi Sumatera Utara, Rahmat Shah, Wali Kota, Umar Zunaidi Hasibuan, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD), Sekda Marapusuk Siregar, para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), KONI Tebingtinggi dan para pengurus berbagai cabang olah raga.
Lumban Sianipar menuturkan, Ketua Umum PB Forki menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemko setempat atas keberlanjutan penyelenggaraan Kejuaraan Karate Tebingtinggi Open ke V Piala Wali kota Tahun 2018.
“Tidak mudah untuk menyelenggarakan turnamen semacam ini. Saya yakin panitia menemui berbagai kendala, tetapi atas kerjakerasnya seperti yang disaksikan kejuaraan ini dapat terselenggara dengan baik,” papar Lumban.
Disampaikan Lumban, para atlit karate perlu mengetahui, bahwa mereka (atlit) yang saat ini di Pelatnas telah bekerja dan berlatih dengan keras, sehingga Tim Nasional Karate Indonesia dapat memperoleh 1 medali emas,3 perunggu di Asian Games 2018 lalu.
Sementara itu, Wali Kota Umar Zunaidi Hasibuan menyampaikan terima kasih kepada Ketua Forki Sumut bersama jajarannya yang telah memberikan dukungan sepenuhnya atas terselenggaranya kejuaraan itu.
“Dengan kejuaraan ini kami yakin kedepan atlit karate Indonesia dan Tebingtinggi bisa melahirkan prestasi lebih baik lagi di kancah internasional, seperti Asian Games. Kita berharap atlit karate juga nantinya bisa berprestasi di Tokyo tahun 2020,” papar Wali Kota.
Diingatkan Wali Kota, tidak ada yang absolut di dalam karate. Lanjutnya, tak ada yang tidak bisa dikalahkan dalam karate. Contohnya di Asian Games karateka Rizki mengalahkan karate kelas dunia. Untuk itu bertandinglah sebaiknya-baiknya dengan semangat olah raga.
Ketua Umum Inkanas Sumatera Utara ini mengharapkan kepada perguruan-perguruan yang ada, mari buktikan semangat Bhineka Tunggal Ika. “Meskipun perguruan kita berbeda-beda tetapi kita tetap satu juga, di bawah naungan Forki,” ujarnya. (purba)