Tabligh Akbar, Sekda Siantar Ajak Berhijrah di Jalan Allah dan Arahkan Pikiran Membangun Negeri

Siantar, Lintangnews.com | Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Siantar menggelar Tabligh Akbar menyambut Tahun Baru Islam 1440 Hijriyah.

Tabligh Akbar itu menghadirkan Al Ustadz Salim A Fillah dari Yogyakarta, Minggu (07/10/2018) malam bertempat di Masjid Raya, Kelurahan Timbang Galung, Kecamatan Siantar Barat.

Dalam sambutan tertulis Wali Kota Hefriansyah yang dibacakan Sekda Budi Utari Siregar mengatakan, dalam menjalani Tahun Baru Islam ini, harus pandai-pandai mengoreksi diri masing-masing.

“Bagaimana hasil amal dan perbuatan yang telah kita lakukan, apakah sudah baik atau masih buruk. Jika sudah baik, mari kita tingkatkan. Dan jika masih ada kekurangan, dapat kita perbaiki lagi,” sebut Sekda.

Disampaikan Budi Utari, diperintahkan berhijrah sebagaimana rasul Allah SAW diperintahkan hijrah. Hanya saja hijrah yang harus dilakukan saat ini adalah disebut hijrah Qalbiyah yaitu, berusaha memperbaiki dan meningkatkan kualitas diri. Berusaha supaya masa depan lebih baik dari masa yang lalu, hendaklah hari ini lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini.

“Untuk itu saya mengajak kita semua berhijrah di jalan Allah dan mengarahkan pikiran membangun negeri. Mari kita tebalkan pikiran agama, jangan hanya untuk kepentingan sesaat. Selama ini kita lihat peringatan hanya mendengar ceramah habis itu sudah, tapi kini memang bisa merubah prilaku kita akhlak yang mulia. Seperti isi ceramah, merubah ekonomi cara berpikir, yang penting merubah prilaku kita, dari kurang baik menjadi lebih baik,” paparnya.

Menurut Budi Utari, peristiwa hijrah rasul itu agar dijadikan hijrah sebagai promotor atau pendorong untuk melakukan hijrah dari kemaksiatan menuju ketaatan, dari kemusyrikan menuju ketauhidan, dari kebodohan menuju kemajuan dan dari kemiskinan menuju kecukupan, sehingga masyarakat Siantar akan semakin Mantap, Maju dan Jaya.

Sementara itu Al-Ustadz Salim A Fillah dalam ceramahnya mengambil tema ‘Menapaki jalan surga bersama keluarga’.

Dirinya menjelaskan, bahwa memiliki banyak harta merupakan status manusia yang paling miskin.

“Warisan harta dari orang tua tidak akan cukup bagi masing-masing anak, karena semiskin-miskinnya orang adalah yang memiliki banyak harta,” ucap Ustadz Salim.

Lanjutnya, orang khawatir akan generasi yang lemah sangat wajar, namun Allah memiliki obat yakni bertaqwa kepada Allah dan berucap dengan perkataan yang lurus.

Menurutnya, ayat tersebut diapit tentang bab warisan yang kebanyakan mengira hal itu hanya berkenaan dengan harta.

“Ini adalah pemahaman keliru. Ayat ini justru menunjukkan warisan harta sebanyak apapun tidak akan cukup jika orang tuanya tidak bertaqwa kepada Allah dan tak menjaga perkataan yang lurus. Perkataan yang benar di dalam komunikasi keluarganya untuk mewariskan nilai-nilai kebenaran dan kebaikan,” ucap penulis buku-buku best seller Jogja tersebut.

Di akhir acara Tabligh Akbar juga dilaksanakan penyerahan hadiah kepada para pemenang lomba pidato dengan thema ‘Abad Kebangkitan Islam’ dalam bahasa Indonesia dan bahasa Arab.

Lomba azan dan praktek mensholatkan jenazah yang pesertanya dari PHBI Sekolah tingkat SMA, remaja masjid dan Perwiritan Taklim se Kota Siantar. (elisbet)