Simalungun, Lintangnews.com | Jeritan para guru honorer di Kabupaten Simalungun merupakan persoalan yang sudah cukup lama dibiarkan dan seakan tidak mendapatkan solusi apapun dari Bupati JR Saragih.
Pendapat ini disampaikan Ketua Satuan Siswa, Pelajar dan Mahasiswa Pemuda Pancasila (Sapma PP) Kabupaten Simalungun, Sabaruddin Sirait, Jumat (28/9/2018).
Pria yang akrab dipanggil Sabar ini menuturkan, bukti adanya penelataran terhadap guru honorer itu mulai dari masalah pemotongan gaji sebesar 50 persen, gaji yang tidak dibayar, hingga dugaan pungutan liar (pungli) untuk perpanjangan Surat Keputusan (SK) guru honorer.
“Ini merupakan bukti bahwa mereka sahabat-sahabat kita guru sedang ditelantarkan. Kami menilai dengan penelantaran ini, JR Saragih seperti tidak memiliki hati nurani, bahkan terkesan tak pernah sekolah. Atau tidak pernah merasakan bagaimana berjasanya para guru-guru untuk mencerdaskan generasi bangsa,” tukasnya.
Terkait hal ini, Sapma PP Simalungun meminta kepada penegak hukum jangan hanya duduk diam sebagai ‘penonton’ penelantaran ini. Melainkan harus segera melakukan penyelidikan agar Pemkab Simalungun jangan sesuka hati membuat keputusan yang membabi buta.
“Sapma PP Simalungun akan tetap digaris terdepan untuk membela apa yang menjadi hak-hak para guru honorer di Simalungun,” sebut Sabar mengakhiri. (elisbet)