
Simalungun, Lintangnews.com | Bupati Simalungun, Radiapoh Hasiholan Sinaga diharapkan meninjau ulang realisasi pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi dan sekunder pada Daerah Irigasi (DI) Sitampulak yang luasnya di bawah 100 hektar dalam satu daerah Kabupaten/Kota.
Ini karena proyek rehabilitasi jaringan irigasi permukaan DI Sitampulak (270 hektar) di Nagori Pardamean Asi, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun yang dikerjakan warga Kerasaan,Kecamatan Pematang Bandar (Mukidi) itu terindikasi sarat penyimpangan.
Pemerhati konstruksi pemerintah di Kecamatan Tanah Jawa, Bernhard Sinaga kepada lintangnews.com mengatakan, diduga dinding irigasi tidak dipasangi pondasi, (terhitung dari titik nol lebih kurang sepanjang 150 meter).
Selain itu, pihak rekanan Dinas Penataan Ruang dan Pengelolaan Sumber Daya Air Pemkab Simalungun juga diduga tidak melantai saluran irigasi. Bahkan pihak rekanan tidak memiliki pompa air, sehingga dinding saluran irigasinya belum diplaster sudah tergenang air.
“Hasil investigasi kami beberapa hari lalu ke lokasi, terhitung dari titik nol atau sepanjang lebih kurang 150 meter tidak dipasangi pondasi. Sementara pekerja mengatakan dinding irigasi dipasangi pondasi setinggi 50 cm,” ungkap Bernhard, Senin (14/6/2021).
Terpisah sebelumnya, Kasimun tak lain paman dari pelaksana proyek mengatakan, penyebab saluran irigasi tergenang air sementara dinding belum diplaster diakibatkan curah hujan yang tinggi.
“Ada pompa air kita, tetapi curah hujan sangat tinggi. sehingga saluran irigasi tergenang air. Gak benar plang proyek tak kami pasang, ada di titik nol,” katanya.
Sementara Kepala Dinas (Kadis) Penataan Ruang dan Pengelolaan Sumber Daya Air, Budiman Silalahi mengatakan, kegiatan itu masih berlangsung. “Apa lah mau saya bilang, itu masih pelaksanaan,” ucap Budiman. (Zai)