Tingkatkan Partisipasi Pemilih, KPUD Siantar Adakan Kursus Kepemiluan

Siantar, Lintangnews.com | Komisi Pemilihan Umum Daera (KPUD) Kota Siantar kembali lakukan kursus Kepemiluan untuk menghadapi Pemilihan Presiden (Pipres) bersamaan dengan Pemilihan Legislatif (Pileg) yang akan kita langsungkan bulan April nanti.

Menurut Koordinator Divisi Data dan Informasi, Herdensi, kursus Kepemiluan itu penting karena di tahun 2019 adanya Pemilu yang bersamaan.

“Pemilu ini penting, karena akan memilih pemimpin yang akan mengelola keadilan kepada rakyat Indonesia. Kita memilih demokrasi, karena dianggap cara yang paling damai untuk memilih pemimpin. Pilihan boleh berbeda tetapi persaudaraan bangsa tetap terjaga,” sebutnya, Rabu (19/12/2018).

Menurutnya, kursus Kepemiluan ini dilakukan untuk menutup hal-hal yang negatif dalam Pemilu seperti money politic (politik uang).

Ia berharap, proses Pemilu harus berjalan baik sesuai dengan prosedur. “Dalam kursus Kepemiluan ini, kita menekankan peran masyarakat dalam pelaksanaan Pemilu,” ucapnya.

Ketua KPUD Siantar, Daniel Sibarani saat dikonfirmasi terpisah menuturkan, peran partisipatif masyarakat pemilih di Sumut masih dalam zona merah, karena masih dibawah tingkat partisipasi nasional sebesar 72 persen. Sementara di Sumut jumlah partisipasi pemilih 69.3 persen pada Pemilu 2014.

“Dengan kursus Kepemiluan juga kita harus menangkal isu Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan (SARA) dimainkan aktor politik. Pemilu jangan menjadi sumber pertikaian. Jangan lah Pemilu menjadi sumber perpecahan, tetapi sumber kesejahteraan.  Tidak ada negara yang dibangun dengan konflik,” jelasnya.

Dijelaskan Daniel, faktor-faktor penyebab rendahnya partisipasi pemilih yakni, karena kepercayaan masyarakat pada demokrasi, sistem politik, penyelenggara Pemilu dan pihak-pihak yang mewakili mereka untuk memerintah dan menjadi perwakilan di DPR. Selain itu, secara administratif tidak terdaftar sebagai pemilih. (elisbet)