Tradisi Kolam Ikan Sehabis Panen Raya Ciri Khas Kecamatan Porsea

Tobasa, Lintangnews.com | Kecamatan Porsea, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa) merupakan penghasil ikan mas yang berkualitas dan sudah dikenal di daerah itu maupun luar Tobasa.

Juga memiliki cita rasa yang gurih berbeda dengan ikan mas yang berasal dari daerah lain.

Mayoritas masyarakat petani padi yang berada di Kecamatan Porsea sehabis panen raya di bulan Juni sampai Agustus selalu membentuk lahan mereka untuk dijadikan kolam ikan mas yang akan dipanen di Desember ini. Hal ini dilakukan setiap tahunnya selama lebih ratusan tahun.

Seperti dikatakan Yenti Silaban warga Patane I, Kecamatan Porsea.

“Sejak keluarga saya kembali ke kampung halaman suami di Porsea, setiap tahunnya jika keluarga datang untuk ber Tahun Baru, tidak kebingunggan mencari ikan mas untuk dimakan bersama bersama tamu yang datang,” sebutnya Minggu (4/11/2018) .

Ikan mas merupakan salah satu ciri khas makanan Batak di Kecamatan Porsea Kabupaten Toba Samosir, untuk diolah menjadi masakan seperti, Nanihura dan Nadiarsik.

Terlebih saat ada pesta adat dan mengawinkan anak perempuan (pamuli boru) dan kebutuhan ikan mas membludak saat akhir tahun, sebab mayoritas masyarakat Tobasa merayakan hari besar bagi agama Nasrani seperti Natal dan Tahun Baru.

“Kebutuhan ikan mas meningkat sebab banyak anak rantau yang pulang ke Tobasa untuk merayakan Natal dan Tahun Baru. Sekaligus ingin mencicipi gurihnya ikan mas Tobasa di mana makanan ikan mas tidak diberi pakan pelet, bisa dikatakan alami,” pungkas Yenti Silaban.

Terpisah, Muktar Sirait merasa terbantu dengan membentuk kolam ikan mas sehabis panen.

Menurutnya, bukan saja untuk dimakan ikan mas jika panen tiba. Tetapi hasil panen ikan mas di akhir tahun, penjualannya dapat membantu membeli keperluan anak di Hari Natal dan Tahun Baru.

“Sisanya akan dibelikan untuk membeli pupuk. Sebab di awal tahun akan dimulai musim tanam padi, sehingga kita tidak terlalu banyak meminjam uang kepada tengkulak sebagai keperluan perawatan padi jika musim tanam tiba,” jelas Muktar Sirait. (asri)