Tobasa, Lintangnews.com | Ada apa dengan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang tidak ingin diwawancarai terkait kegiatan mereka di Lumban Bulbul, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa) tentang Sadar Wisata dan Sapta Pesona Wisata, justru malah menyuruh wartawan jangan merekam hasil wawancara, Kamis (1/11/2018).
Sementara Asdep Kemenpar, Arum Darmantyas dalam sambutannya mengatakan, agar kegiatan itu dipublikasikan dan disebarluaskan melalui media, dengan melibatkan jurnalis sehingga pencapaian akan lebih optimal.
Dan hal ini sesuai dengan program Pemerintah Pusat Presiden Joko Widodo untuk menjadikan Danau Toba sebagai tujuan wisata kelas wahid Monaco of Asia.
Tetapi yang terjadi malah sebaliknya. Saat wartawan menanyakan, mengapa hanya 3 orang wartawan yang diundang dalam kegiatan tersebut dan TPS 3R KSM Mata Air binaan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tobasa yang mendapat kucuran pembangunan gedung dari Kementerian PUPR, justru tidak diundang. Padahal tujuan kegiatan untuk menjadikan wisata bebas sampah.
Sementara diketahui TPS 3R KSM Mata Air merupakan satu-satunya lembaga yang peduli kebersihan di Kabupaten Tobasa, bahkan di Provinsi Sumatera Utara. Sekaligus mendidik anak sejak dini untuk ramah lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.
Namun pihak oknum Kementerian yang enggan menyebut namanya, justru membentak menyuruh wartawan mematikan rekaman.
“Semua sudah kita serahkan kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Tobasa,” ujarnya.
Menurut Kepala Disparbud, Audi Murphy Sitorus, sesuai arahan dari Kemenpar, pihaknya hanya bisa mengundang 3 orang wartawan saja.
Sementara terkait TPS 3R KSM Mata Air, dirinya belum pernah mendengarnya. “Baru kali ini kita ketahui ada di Kabupaten Tobasa,” sebutnya.
Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Tobasa, Mintar Manurung mengatakan, pihaknya tidak ingat memberitahukan kepada TPS 3R KSM Mata Air terkait kegiatan itu. Sebab kegiatannya baru kemarin mereka ketahui. (asri)