Anggaran Covid-19 di Simalungun Sebaiknya Dialokasikan untuk Pemulihan Perekonomian Rakyat

Ketua DPRD Simalungun, Timbul Jaya Sibarani.

Simalungun, Lintangnews.com | Ketua DPRD Kabupaten Simalungun, Timbul Jaya Sibarani menyampaikan, lebih bermanfaat jika anggaran Covid-19 yang telah dipersiapkan Pemkab Simalungun dialokasikan bagi pemulihan perekonomian rakyat.

Hal itu disampaikan Timbul Jaya dalam bincang-bincang dengan wartawan, Jumat (12/03/2021). Dia memaparkan, pemulihan perekonomian berbasis kerakyatan itu, yang bersentuhan dengan Kelompok Tani (Poktan), apakah petani persawahan, perikanan, peternakan maupun perkebunan.

Kemudian, yang berkait dengan home industri (usaha rumahan) maupun Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

“Saya kira, jika anggaran Covid-19 itu dialokasi ke sektor-sektor itu, akan lebih besar manfaatnya bagi para petani, mau pun pelaku usaha di daerah ini,” sebut Ketua Partai Golkar Kabupaten Simalungun itu.

Pengadaan Pupuk, Bibit dan Modal Usaha

Timbul Jaya menuturkan, Pemkab Simalungun seharusnya memberdayakan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) maupun Poktan dalam meningkatkan produksi pertanian di masa pandemi Covid-19 yang sudah mewabah sejak bulan Maret 2020 di Simalungun.

“Pemberdayaan para petani itu, salah satunya bagaimana memberikan kemudahan dalam mendapatkan bibit yang baik dengan ketersediaan pupuk dan masa tanam serentak dengan peningkatan produksi yang dapat membantu perekonomian mereka (petani),” sebutnya.

Terhadap pelaku usaha rumahan maupun UMKM, Pemkab Simalungun dapat mengalokasikan anggaran Covid-19 dalam bentuk penyaluran bantuan dana segar.

“Bagaimana teknisnya, saya rasa Pemkab Simalungun sudah memahaminya. Kita hanya menginisiasi bagaimana anggaran Covid-19 itu dapat berdayaguna bagi pemulihan perekonomian rakyat yang sangat terdampak pandemi virus tersebut,” paparnya.

Menurut Timbul Jaya, apa yang disampaikannya adalah implementasi dari program pemerintah yang sedang giat-giatnya memberdayagunakan anggaran disalurkan ke pemerintah daerah dalam rangka pemulihan perekonomian rakyat.

Jika alokasi anggaran itu tepat sasaran, selain patuh pada penggunaan anggaran, maka tujuan pemulihan perekonomian kerakyatan tercapai.

“Sudah dapat kita bayangkan, bagaimana para petani, pelaku usaha rumahan dan UMKM mendapatkan aliran dana untuk meningkatkan produktifitas. Jika itu terjadi, akan berdampak pada sektor lainnya,” kata Timbul Jaya. (Rel/Zai)