Humbahas, Lintangnews.com | Bupati Humbang Hasundutan (Humbahas), Dosmar Banjarnahor menyemprot Kadis Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Anggiat Manullang dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Boiman Tambunan.
Itu dikarenakan kurang serius memperhatikan proyek pembangunan Mall Pelayanan Publik (MPP), saat Dosmar meninjau langsung kondisi bangunan yang tidak kualitas dan sesuai harapan, Selasa (10/1/2023).
Dari amatan wartawan, Dosmar marah-marah saat melakukan peninjauan pembangunan MPP). Dia terlihat kesal karena ada beberapa titik bangunan tidak sesuai harapan.
Dan, jika itu dibiarkan akan menjadi bahan perhatian aparat hukum, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), pers hingga masyarakat. Karena, kualitas bangunan tidak sesuai harapan dan kontrak kerja.
Dosmar awalnya menyampaikan, target pembangunan tersebut kapan selesai sesuai harapannya. Juga bagaimana pembangunan MPP ini terlihat lebih bagus sesuai harapan, sehingga betul-betul menjadi ikon Kabupaten Humbahas.
Selain itu, Dosmar meminta kepada Kadis PKP agar menyediakan tenaga khusus dari Aparatur Sipil Negara (ASN) atau bagian arsitektur untuk memperhatikan selama pekerjaan pembangunan tersebut.
“Kondisinya (pemasangan batu bata) apa ini, tidak bagus, terlihat jelas kurang campuran. Saya mau ini dibongkar,” ujarnya.
“Perhatikan cara kerja para tenaga kerja mereka ini dan bilang sama rekanan, agar itu dibongkar,” kata Bupati, sembari menunjuk pemasangan batu tersebut.
Dosmar mengaku, pemasangan batu bata untuk kusen jendela tidak sesuai itu, semisal campuran pasir dengan semen, sehingga gampang dicongkel. “Ini apaan ini, kok gampang kali dicongkel,” lanjutnya.
Selain itu, dia menyebutkan, peletakkan kusen jendela dan pintu tidak rapat dengan dinding. Menurutnya, pekerjaan tersebut asal-asalan, sehingga tidak maksimal sesuai harapan.
“Coba kau lihat, sudah pas tidak pemasangan ini,” kata Dosmar kepada Daniel Marbun sebagai pelaksana bangunan.
Daniel pun menjawab, tidak sesuai. ” Ya pak, tidak sesuai,” jawabnya sembari menggaruk kepala.
Dosmar kemudian menegur Inspektorat agar mengawali terus pembangunan proyek MPP tersebut, dengan menurunkan ASN yang mengetahui arsitektur. “Ini harus menjadi perhatian bersama, tidak bisa main-main,” jelasnya.
Bupati juga menyebutkan, agar membuat grup di WhatsApp (WA) untuk memantau progres kegiatan setiap harinya. “Bentuk grup untuk memantau proyek ini,” tegasnya
Dosmar menegaskan, agar pembangunan MPP ini harus sesuai kualitas dan jangan dipermainkan. Termasuk meminta agar tidak terulang kembali. Dia berharap, agar proyek tersebut harus selesai tanggal 19 Februari 2022 mendatang.
Usai mengecek kondisi bangunan, Dosmar didampingi Kepala Inspektorat, BP Siahaan, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP), Rudolf Manalu dan Asisten III Janter Sinaga balik lagi ke kantor Bupati. (JS)