Susanti Hadiri Diskusi dengan Pembicara 3 Calon Pemimpin Bangsa di Rakernas APEKSI

Siantar, Lintangnews.com | Hari kedua Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) XVI Tahun 2023, Kamis (13/07/2023) Wali Kota Pematang Siantar dr Susanti Dewayani SpA mengikuti sejumlah kegiatan. Salah satunya, mengikuti diskusi panel dengan tema “Indonesia dan Tantangan Pembangunan Kota di Masa Depan”, di Upperhills, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). Diskusi tersebut menghadirkan tiga calon pemimpin bangsa, yakni Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto.

Selain itu, ada agenda penyampaian Program Kerja APEKSI Tahun 2024, penetapan calon tuan rumah Rakernas APEKSI XVII Tahun 2024, serta penyampaian rekomendasi.

Dalam rekomendasi Rakernas APEKSI XVI Tahun 2023, ada beberapa poin pesan kunci, yakni konsistensi dalam pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah yang mengakomodir berbagai keunggulan dan potensi setiap kota (daerah); tantangan dalam menuju “Indonesia Emas 2045” perlu peta jalan dan strategi yang mengakomodasi kaum muda kreatif perkotaan; dan masa transisi kepemimpinan nasional dan daerah memerlukan kejelasan tata kelola (regulasi, kelembagaan, dan pembiayaan secara komprehensif).

Selain itu, sejumlah isu strategis dan narasi rekomendasi disampaikan terkait regulasi, kelembagaan, dan fiskal. Begitu juga rekomendasi bersurat dan audiensi kepada menteri dan kepala lembaga.

Untuk aspirasi 98 anggota APEKSI, isu nasional seperti stunting, Smart City, dana kelurahan, pengendalian inflasi, ASN, honorer, serta isu lainnya menjadi rekomendasi.

Setelah mengikuti Rakernas APEKSI, dr Susanti bersama rombongan OPD Pemko Pematang Siantar mengunjungi dua lokasi, yakni Lorong Wisata Canberra untuk mengunjungi sentra UMKM dan menikmati kuliner di Jalan AP Pettarani V, Kelurahan Tamamaung, Kecamatan Panakukkang.

Di Lorong Wisata Canberra, dr Susanti disambut dengan Tari Paduppa, yang merupakan salah satu kearifan lokal Bugis-Makassar. Tarian Paduppa adalah tarian yang sering ditampilkan untuk menyambut tamu. Biasanya disebut pula sebagai Tari Selamat Datang dari suku Bugis.

Tari Paduppa dibawakan dengan gerakan yang khas oleh kaum perempuan. Terdapat gerakan menabur beras yang bermakna sebagai tanda penghormatan dan juga dipercaya sebagai penolak bala atau gangguan roh-roh halus.

dr Susanti tampak kagum dengan Lorong Wisata dan keramah-tamahan penduduknya. Apalagi adanya shelter warga serta Rumah Produksi UMKM.

Pada kesempatan tersebut, wali kota perempuan pertama di Pematang Siantar ini membubuhkan tanda tangan di spanduk, sebagai tanda kunjungan di Lorong Wisata. Kemudian berfoto bersama warga Kelurahan Tamamaung.

Dari lokasi itu, dr Susanti bersama rombongan mengunjungi Benteng Fort Rotterdam sekaligus melihat Festival Seni Pertunjukan Sejarah Sultan Hasannudin yang diperagakan anak-anak Muda Kota Makassar. (*)