Siantar, Lintangnews.com | Acara Festival Tapai Siantar yang diselenggarakan mahasiswa-mahasiswi prodi Ekonomi Pembangunan Universitas Simalungun (USI) berjalan sukses, Kamis (1/12/2022).
Kegiatan itu dihadiri Rektor USI, Corry Purba, Kepala Prodi Ekonomi Pembangunan, Darwin Damanik, serta Kepala Bidang (Kabid) UKM Dinas Koperasi dan UKM Pemko Siantar.
Festival Tapai Siantar ini menghadirkan juri dari owner Ruby Bakery dan Babang Burger.
Dian Purba selaku Dosen Pengasuh menuturkan, festival ini didasari oleh mata kuliah pelajar ekonomi kreatif.
Pria yang akrab dipanggil Pak Dos ini memberikan tantangan untuk melaksanakan kegiatan kreatif berdasarkan ide mahasiswa-mahasiswi.
“Akhirnya dalam waktu 3 minggu kegiatan ini dapat berlangsung dengan sukses,” sebut Dian.
Festival tersebut diikuti oleh 10 peserta dari berbagai sekolah SMA di Kota Siantar dan Kabupaten Simalungun.
Armita Silalahi selaku Ketua Panitia menyampaikan, tujuan kegiatan ini dilaksanakanuntuk mengajak pelajar SMA lebih kreatif dalam kegiatan kewirausahaan, supaya kelak nantinya berani untuk masuk ke dalam dunia bisnis atau usaha (UKM).
“Selanjutnya yang mendasari kami melaksanakan kegiatan ini mengingat produk etnik seperti tapai tidak pernah diperhitungkan pemerintah untuk dikembangkan sebagai produk kuliner unggulan di Siantar. Di balik tapai yang sangat sulit ditemukan wadah berjualannya, juga merupakan produk home industri yang sudah dijajakan selama puluhan tahun. Ketika kita ingin menikmatinya hanya ketika bertemu dipinggir jalan saja, karena mereka selalu berjalan kaki untuk menjajakan tapainya,” terang Armita.
Ia menambahkan, sampai saat ini belum ada apresiasi buat para pedagang tapai yang bisa dikatakan pedagangnya usianya sudah cukup berumur.
“Melalui kegiatan itu mengharapkan keseriusan Pemko Siantar untuk lebih memperhatikan usulan kami ini,” ucapnya.
Ia berharap, kedepannya ada wadah tempat menjual tapai original. Bahkan tapai yang sudah diolah menjadi jenis makanan bervariasi.
“Alangkah baiknya pemko juga dapat membuat Hari Tapai Siantar, sebagai bentuk produk etnik yang sudah cukup tua di Siantar. Kami smengharapkan tapai dapat menjadi kuliner unggulan di Siantar,” tandas Armita.
Ada pun hasil festival itu yang menjadi juara I adalah SMA Taman SiswapSiantar, juara II SMK Pariwisata USI dan juara III SMK Taman Siswa.
Untuk seluruh peserta yang tidak mendapatkan juara juga diberikan apresiasi melalui serfitikat penghargaan. (Elisbet)