Simalungun, Lintangnews.com | Sejumlah guru di Kabupaten Simalungun resah akibat Tunjangan Profesi Pendidik (TPP) triwulan I tak kunjung cair.
Padahal seharusnya TPP triwulan I itu cair pada bulan Januari hingga Maret 2020 lalu.
“Triwulan I lah, kan terhitung bulan Januari. Biasanya pencairannya triwulan I Januari-Maret. Triwulan II itu April hingga Juni. Tetapi sampai saat ini tak kunjung cair,” ucap sumber via telepon seluler, Selasa (9/6/2020).
Menurut sumber, meskipun mereka membeberkan belum cairnya TPP triwulan I, namun tak pernah berhasil dalam hal menuntaskannya. Sementara dalam pemberkasan mereka dipungut biaya.
“Tak pernah kalian (wartawan) berhasil menuntaskannya, terusnya kayak begitu. Langsung duluan itu dibayar. Kepsek mengutip dari guru. Katanya Kepsek setor ke Koordinator Wilayah (Korwil),” ungkapnya dan mereka dipungut sebesar Rp 350 ribu untuk setiap pemberkasan.
Dikatakan sumber, untuk pencairan TPP triwulan I, mereka dipungut di bulan Maret lalu. “Namun ada sebagian baru belakangan ini diminta, karena mereka belum valid pencantuman,” bebernya.
Disinggung alasan Dinas Pendidikan (Disdik) Pemkab Simalungun tak kunjung mencairkan, mereka tak pernah mempertanyakannya.
“Saya gak pernah tanya. Kalau datang (cair) ya syukur. Kalau tidak, mau bilang apa. Kita kan gak mempunyai kekuatan,” tukasnya.
Menurut sumber lainnya, mereka curiga adanya permainan pencairan terhadap TPP sertifikasi yang menjadi hak para guru. “Kami resah kenapa TPP sertifikasi tak juga cair. Padahal ini mau triwulan II,” ucapnya.
Dugaannya, lamanya pencairan dimungkinkan adanya permainan. Ada pihak tertentu yang ingin mengambil untung, dengan alasan pemerintah pusat telah menggelontorkan dana TPP sertifikasi untuk setahun.
“Dana itu kan digelontorkan untuk setahun, tetapi dicairkan secara bertahap. Permainannya mengambil untung dengan mengendapkan. Kan bunganya ada. Itu bunganya diambil, kami yang menjerit,” tukasnya. (Zai)