Hari Sumpah Pemuda, Patih dan Foreder Gelar Diskusi Kepemudaan

Panitia acara Ngopih foto bersama setelah usai diskusi digelar di Sekretariat Patih, Jakarta.

Jakarta, Lintangnews.com | Patriot Merah Putih (Patih) dan Forum Relawan Demokrasi (Foreder) menggelar diskusi dalam rangka peringatan Hari Sumpah Pemuda ke 91 di Sekretariat Patih, Jalan Asem Nirbaya, Pinang Ranti, Makasar, Jakarta Timur.

Diskusi ini dikemas secara ringan dan santai agar tidak menjemukan bagi para kawula muda yang hadir dalam acara tersebut.

“Ini konsepnya Ngopih, ngobrol santai bareng Patih. Generasi muda harus menggali potensi diri secara inovatif dan kreatif. Itu bisa didapatkan dalam berorganisasi,” kata Sekretaris Jenderal Patih, Mohammad Fathur Rahman, di Jakarta, Rabu (30/10/2019).

Menurut Fathur, generasi muda aktif dalam berorganisasi dapat meningkatkan kemampuan, kemandirian, dan mengasah sumber daya yang dimiliki kawula muda. Untuk itu, dia memberi catatan agar generasi muda tidak enggan untuk aktif di dalam suatu organisasi kepemudaan dan masyarakat.

“Ada empat hal yang akan terpenuhi oleh generasi muda apabila aktif dalam organisasi yakni, memiliki hubungan sumber daya, mengerti administrasi, memahami manajemen dan mampu mengorganisasi,” katanya.

Empat hal tersebut, menurut dia, saling terkait satu sama lain (integrated), saling berhubungan (related), saling ketergantungan (dependent), dan saling melengkapi (completed). Namun semua itu bekerja sesuai arahan pimpinan atau ketua agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

“Dengan kepemimpinan yang kuat dalam berorganisasi, maka semua bidang kegiatan yang ada akan bekerja dengan sendiri. Karena sistem organisasi sudah terbangun kuat,” sergahnya kemudian.

Dia mengatakan, sebuah organisasi akan berjalan dengan baik oleh dukungan beberapa unsur penting di dalamnya seperti personil (anggota), kerjasama baik (tim work), satu tujuan, perlengkapan (equipment), lingkungan organisasi (environment) dan sumber daya alam.

“Unsur terpenting sebuah organisasi adalah punya personil di semua tingkatan dan fungsinya berjalan tersendiri mengikuti sistem, saling kerja sama, satu tujuan bersama, kelengkapan sarana dan prasarana, lingkungan internal organisasi, serta dukungan sumber daya alam,” paparnya.

Suasana diskusi saat sedang berlangsung.

Sementara itu, Ketua Umum Foreder, Aidil Fitri menyambut hangat acara “Ngopih” tersebut. Menurut dia, generasi muda harus menyesuaikan diri terhadap perkembangan dan kemajuan zaman.

“Pemuda harus punya bekal kemampuan diri untuk dapat berkompetisi dan beradaptasi terhadap kemajuan teknologi digital saat ini,” pesannya.

Dia optimistis jika generasi muda sekarang akan menemukan jalan terbaiknya untuk lebih inovatif dan kreatif tanpa cara-cara instan dan pragmatis. “Pemuda harus menjadi kreatif dan punya gagasan-gagasan baru, bukan dengan cara-cara konvensional dan instan,” ujarnya berharap.

Dia juga menyoroti ajaran paham-paham yang bertentangan terhadap ideologi Pancasila yang semakin masif, aksi radikalisme, dan intolerasi di kalangan generasi muda.

“Generasi muda jangan sampai terpengaruh oleh ajaran paham radikalisme, ideologi lain yang bertentangan terhadap Pancasila. Apalagi sampai kehilangan jiwa nasionalismenya sebagai pemuda Indonesia,” tegasnya mengingatkan.

Dia pun mengibaratkan Patih yang punya jargon mengabdi untuk negeri. Patih, menurut Aidil, merupakan sebuah nama yang memiliki jiwa nasionalisme tinggi dan patut dicontoh.

“Sudah patriot ditambah lagi merah putih, klop sudah namanya bagus sekali. Logo Patih juga hampir sama seperti Foreder, sama-sama punya sikap perjuangan tegas dan jelas untuk kemajuan bangsa dan negara. Seperti ini yang sukai,” pungkasnya sumriah.

Sekjen Patih mengapresiasi kehadiran Ketum Foreder Aidil Fitri beserta jajaran pengurus Foreder, Ketua Satgas Garda Nasional (ormas sayap Joman) Andre dan sejumlah aktivis lainnya.

Dia menaruh rasa hormat dan bangga kepada berbagai pihak yang sudah mendukung acara “Ngopih” tersebut. (Edo)